Jumat, 14 November 2008

Snowfall in Arab Saudi





Snowfall Photo in Arab Saudi, one of sign come the doomsday

Rahasia Sebuah Nama

Beberapa waktu lalu, saya melihat seorang teman kantor yang sedang hamil membuka-buka internet (nge-browsing). Selama ini jarang sekali saya melihat dia bermain-main dengan internet. “Wah, tumben nih buka-buka internet, cari apaan?,” tanya saya. “Ini Kang, saya sedang cari nama-nama bayi untuk anak saya!,” jawabnya sambil tersenyum. “Udah dapat?,” tanya saya lagi. “Teu acan aya nu cocok, (belum ada yang cocok),” jawabnya. Setelah itu saya memberi tahu si Teteh teman saya tadi beberapa referensi tentang nama-nama anak!

Nama. Inilah satu kata yang selalu dimiliki setiap benda. Ia adalah simbol atau identitas di mana manusia dapat mengidentifikasikan objek-objek yang ada di sekitarnya. Dengan nama pula, seseorang dapat membedakan suatu benda dengan benda lainnya, atau antara dirinya dengan hal-hal yang bukan dirinya.

Dalam sebuah nama terkandung sekumpulan informasi tentang identitas orang yang memilikinya, entah itu jenis kelamin (gender), suku bangsa, kepribadian, agama, latar belakang keluarga, pandangan hidup, status sosial, budaya, dan lainnya. Walau tidak mencakup semua informasi ini, sebuah nama pasti mengandung minimal sebuah informasi tentang identitas diri. Nama Siti Yanuarti misalnya. Orang yang memiliki nama ini pasti seorang wanita, beragama Islam, orangtuanya mungkin taat beribadah, lahir bulan Januari, dan lainnya. Demikian pula dengan nama Alesandro Lucatelli, Mike Tyson, Jacky Chan, Abdullah bin Idrisi al-Maghribi, dan lainnya. Dalam nama tersebut pasti ada satu dua hal yang menginformasikan jati diri pemiliknya.

Karena itu, pertanyaan retoris dari Juliet: “What’s the meaning in a name? Apalah arti sebuah sebuah nama?”—seperti diungkapkan William Shakespeare dalam novelnya Romeo & Juliet—tidak lagi tepat untuk memberi kesan bahwa nama itu tidak atau kurang penting.

Kenyataannya, nama tidak saja sebagai identitas diri, lebih jauh lagi, nama bisa membentuk rasa percaya diri bahkan konsep diri seseorang. Ada orang yang tidak pede dalam bergaul, minder, atau menyalahkan orangtua mereka karena masalah nama. Mereka merasa kikuk dengan nama yang mereka sandang, walaupun nama tersebut memiliki makna yang baik, hanya karena “sedikit kampungan”. Saat memperkenalkan diri dalam seminar, saat dipanggil dokter di ruang tunggu, saat berkunjung ke rumah calon mertua, saat dipanggil teman di keramaian, biasanya menjadi momentum yang kurang mengenakkan. Bahkan tak jarang, ketika harus menyebutkan nama, biasanya nama tersebut sering disamarkan atau hanya disebutkan nama belakangnya saja (duh pengalaman!).

Biasanya orang seperti ini berasal dari desa atau daerah, yang karena satu dua hal “tersasar” ke kota, entah itu karena kuliah, bekerja, dsb. Ingin rasanya mereka mengganti namanya dengan yang lebih nge-trend dan lebih kosmopolitan. Sayangnya, nama tersebut sudah kadung tertera di ijasah, akta kelahiran, atau sebagai rasa penghormatan kepada orangtua yang telah memberikan nama, sehingga mereka menunda keinginan tersebut.

Menurut pandangan Islam, kita tidak layak menjadi minder, rendah diri, atau malu hanya karena sebuah nama. Kita layak malu kalau kelakuan kita menyebalkan orang lain. Meskipun demikian, Islam menekankan agar pemeluknya memiliki nama-nama yang indah. Rasulullah Saw menganjurkan para orangtua untuk memberikan nama yang baik lagi indah untuk anak-anaknya. Bukankah nama adalah sebuah doa juga ungkapan cinta? Di mana seseorang akan tertantang untuk berperilaku sesuai nama yang dimilikinya.

Dari sini, saya bisa memahami kebingungan si Teteh tadi dalam mencarikan nama yang cocok untuk calon bayinya. Memang, memberi nama anak gampang-gampang susah.

Ada beberapa kriteria dalam kita memberikan nama pada anak. Pertama, nama anak harus memiliki makna yang baik. Baiknya arti sebuah nama bisa disebabkan karena di dalamnya terkandung doa, pujian, dan harapan dari orangtua. Kedua, nama anak harus memiliki nilai bunyi yang manis, ritmis, estetis, merdu, sehingga enak didengar. Ketiga, nama harus mencerminkan aspek kemaskulinan dan kefemininan. Keempat, nama anak hendaknya mencerminkan sesuatu yang monumental. Sebagai cerminan cinta, nama anak bisa merupakan perpaduan antara nama kedua orangtuanya, setting ketika ia dilahirkan, atau peristiwa yang mengesankan.

Intinya, nama yang baik adalah nama yang memancarkan nilai-nilai kehidupan. Ia merupakan paduan harmonis makna yang dalam dan nilai sastra yang tinggi. Ia harus mengandung doa dan harapan suci, menggairahkan semangat juang yang melahirkan kecintaan pada kebenaran, memotivasi pemiliknya menjadi insan berakhlak mulia lagi berilmu.

Bagi yang sudah terlanjur memiliki nama yang kurang indah dan kurang bermakna, jangan bersedih, indahkan dan maknai namamu dengan akhlak mulia. Bagi yang memang namanya sudah indah, maka makin perindah ia dengan akhlak mulia pula. Setuju?

Do'a dikala ragu akan dirinya

Do'a dikala ragu akan dirinya...:)

Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih, nih ada do'a yang bagus untuk diamalkan. Selamat Mengamalkan ya....:)

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Kamis, 13 November 2008

MENGENAL WIRELESS LAN UNTUK SISKOM KODAM



Pendahuluan

Kodam sebagai Institusi Militer setingkat Kotama di daerah mempunyai fungsi yang sangat besar, salah satunya dalam sistem K4IP2. Dalam pelaksanaan KPIP2, akurasi dan kecepatan pengiriman data sangat diperlukan untuk mendukung tugas pokok Kodam, ditambah lagi organisasi dibawah Kodam mulai dari Korem, Balakdam, Satintel dan satuan- satuan lain yang tergelar begitu banyak serta bermacam - macam fungsinya memerlukan suatu teknologi yang modern dalam bidang Komunikasi Data.
Dihadapkan dengan kondisi saat ini, Kondisi Sistem Komunikasi Data yang ada di Kodam belum dapat mendukung kebutuhan sepenuhnya. Sehingga dari gambaran diatas diperlukan suatu tekonologi informasi yang handal untuk mendukung tugas pokok Kodam. Saat ini kita kenal dengan Wireless LAN, yaitu suatu teknologi informasi yang dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan tanpa kabel.
Diharapkan dengan mengenal wireless LAN akan dapat memberikan gambaran kepada kita semua yang peduli akan perkembangan teknologi dihadapkan dengan kebutuhan kita sebagai TNI, yang manfaatnya jauh lebih penting dan stategis dalam melaksanakan tugas pokoknya.

Pengantar Wireless LAN

Penulis mencoba mengangkat sebuah Teknologi Wireless Local Area Network ( WLAN ). Dahulu kita mengenal istilah LAN, yaitu sebuah istilah dalam dunia komputer yang sudah lama kita dengar, bahkan bagi para pecinta teknologi komputer dianggap sudah menjadi barang yang biasa bahkan kata sebagian orang sudah dianggap ketinggalan jaman. LAN sudah mengalami metamorfosa dalam berbagai bentuk tampilan maupun penyajian, bahkan sudah menggandeng beberapa teknologi terapan lainnya yang dahulu tidak bisa dilakukan.
Jaringan LAN dibentuk dahulunya adalah sebagai sistem untuk menggabungkan beberapa komputer, sistem data, sitem kontrol dll. LAN yang akan kita bahas adalah LAN dengan menggandeng teknologi komunikasi yang lain yaitu teknologi radio yang sebagian sudah dikenal oleh para prajurit TNI.
Perkembangan teknologi komunikasi saat ini sudah mengarah kepada teknologi Nirkabel atau Wireless karena keunggulan dan manfaatnya yang jauh mengungguli teknologi yang berbasis kabel sebagai media.

Di era sekarang ini, Teknologi Wireless sudah sering kita jumpai dengan mudah seperti telepon tanpa kabel ( Cellular Phone ) dengan berbagai macam ragamnya, teknologi Blue tooth, komputer genggam seperti PDA yang dilengkapi teknologi wireless.

Mengapa harus Wireless???

Satuan Kodam saat ini mempunyai puluhan bahkan ratusan komputer yang ada di Makodam dan jajarannya. Satu sama lain berdiri sendiri tanpa ada kesatuan, tanpa ada format yang mengatur, jadi intinya komputer dipakai sebagai pengganti mesin ketik saja, sungguh sangat disayangkan tentunya.
Mobilitas yang tinggi di jajaran Kodam sangat diperlukan untuk mendukung tugas-tugas Kodam, baik dalam hal melaksanakan tugas pokok yang rutin maupun yang insidentil seperti adanya operasi, yang melibatkan banyak sistem komunikasi, sistem data, sistem kendali dan sebuah sistem yang terintegrasi di dalam markas kodam dan sekitarnya tentunya.
Teknologi konvensional yang menggunakan perkabelan tentunya sangat tidak mendukung kegiatan seperti ini, karena lamanya instalasi, rumitnya pengaturan instalasi, penyediaan tempat yang merepotkan, jarak antar pemakai yang berjauhan antara markas Kodam sendiri dengan unsur Kodam yang lain yang berada di sekitar Makodam.

Standarisasi Wireless LAN

Sebelum lebih jauh kita mengenalkan Wireless LAN untuk siskom Kodam, alangkah baiknya kita membicarakan terlebih dahulu beberapa standar yang ada pada produk WLAN saat ini yaitu 802.11a, 802.11b, dan 802.11g.
Dalam sejarah dan perkembangannya, standararisasi WLAN dimulai dengan standar 802.11. Standar ini dicetuskan tahun 1997 oleh IEEE ( Institute of Electrical and Electronics Engineers ). Kecepatan transfer data pada standar 802.11 adalah sekitar 2 Mbps. Selanjutnya pada tahun 1999 muncul dua standar baru yaitu standar 802.11a dan 802.11b. Perbedaan keduanya adalah terletak pada frekuensi radio yang bekerja dan kecepatan transfer datanya.
Standar 802.11a bekerja pada frekuensi radio 5,15 dan 5,875 Ghz dan kecepatannya adalah 54 Mbps, sedangkan standar 802.11b bekerja pada frekuensi 2.4 Ghz, namun sayangnya kecepatan transfer datanya hanya 11 Mbps. Pada tahun 2003 muncul lagi standar baru yang menggabungkan kemampuan 802.11a dan 802.11b yang diberi nama 802.11g bekerja pada 2,4 Ghz dan kecepatn 54 Mbps. Standar terakhir ini banyak digunakan pada laptop dan kalangan umum serta digunakan pada produk-produk WLAN lainnya.

Perangkat Wireless LAN

Untuk membangun sistem Wireless LAN di Makodam dan jajarannya, tentunya dibutuhkan beberapa perangkat seperti, Unit Komputer yang kapabel, Access Point, Wireless LAN Card, Transceiver dengan frekuensi yang mendukung.
1. Access Point :
Access Point adalah perangkat penting yang berfungsi sebagai titik akses yang menghubungkan komputer-komputer yang ada di jajaran Kodam ke dalam sebuah jaringan Makodam. Tentunya harus dipilih Access Point yang bisa mengcover komputer-komputer di dalam Makodam maupun satuan sekitar Kodam. Access Point yang menggunakan Antena luar, mempunyai fasilitas Multi Point Bridge dan Repeater tentunya menjadi pilihan yang terbaik.
Access Point juga sekarang sudah dilengkapi dengan fitur-fitur seperti:
a. Proteksi Firewall yang bertingkat
b. Fitur pengontrol akses.
c. Mendukung protokol PPPoE/PPTP untuk ADSL.
d. Konfigurasi web based.
e. Security WEP dengan enkripsi 64/128 bit.
f. Dapat berfungsi sebagai DHCP Server/ Client.
2. Wireless LAN Card
Wireless LAN Card adalah Ethernet Card yang dipasang di slot PCI pada komputer yang berfungsi agar komputer tersebut dapat terhubung ke sebuah jaringan wireless. Seperti Access Point, Wireless LAN Card ini juga terdapat beberapa standar seperti standar 802.11b, 802.11g dan yang dual band 802.11a-802.11g. Untuk kepentingan pembentukan WLAN system di Makodam, tentunya harus dipilih Wireless LAN Card yang dapat di Up Grade sehingga dapat menjangkau jarak yang jauh.
3. Transceiver Radio
Transceiver ini diperlukan untuk merelay sinyal yang dikeluarkan oleh Access
Point sehingga mempunyai coverage yang diinginkan. Dalam merelay sinyal
juga, sudah tersedia Access Point yang mempunyai relay secara berangkai
tetapi harus dibutuhkan perangkat Access Point yang banyak.
Masalah biaya yang dihadapi dengan membangun Wireless LAN ini tentunya jelas relatif lebih tinggi dari LAN dengan menggunakan kabel pada kondisi yang biasa-biasa saja. Tetapi ketika jaringan yang dibentuk harus mencapai jarak tertentu yang cukup jauh tentunya WLAN ini lebih murah. Apalagi kalo kita bandingkan dengan kondisi saat ini, dimana satuan-satuan sekitar Makodam berduyun –duyun ke Makodam hanya untuk mengambil surat, catatan data personel, surat telegram dan lain lain. Dapat kita hitung berapa bahan bakar minyak yang terbuang hanya untuk mencari data, surat, dan lain-lainnya segala pekerjaan yang berkaitan dengan komputer.
Seandainya kita hitung dan membandingkan dengan gaji kita, tentu membangun suatu sistem Wireless LAN ini sangat mahal, tetapi apabila kita melihat kegunaannya serta dihadapkan dengan tugas pokok yang diemban tiap Kodam yang bertanggung jawab setiap jengkal tanah di wilayahnya, tentulah harga ini sangat murah dan tiada artinya.

Topologi jaringan Wireless LAN Kodam.

Apabila di dalam sistem jaringan konvensional ( pakai kabel ) kita mengenal beberapa topologi seperti, star, ring, bus dan penggabungannya, maka dalam sistem Wireless LAN ini kita hanya mengenal dua Topologi yaitu Adhoc ( Peer to
peer ) dan Topologi Infrastructure. Dihadapkan dengan struktur organisasi Makodam tentunya Topologi Infrastructure inilah yang cocok dipakai untuk membangun sistem Wireless LAN Kodam ini, dimana semua jajaran di kodam dapat mengakses jaringan melewati Access Point yang berada dan dikontrol di Makodam. Oleh karena itu Makodam sebagai pusat data, pusat kendali Panglima, pusat kontrol dan pusat komunikasi harus mempunyai sistem yang dapat mengontrol sekaligus mengatur lalulintas network yang ada.
Bagaimana dengan satuan - satuan yang ingin sharing data secara intern??? Tentunya hal ini dapat dipecahkan dengan cara menggunakan access point yang lebih kecil kapasitas dan dayanya untuk digunakan di satuan masing-masing.

Keuntungan yang akan didapat.

Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan sistem Wireless LAN ini antara lain:

1. Tidak tergantung siskom lain, ataupun operator sipil sehingga dapat menghemat ongkos transportasi caraka, biaya telepon untuk saling koordinasi yang berlebihan yang sudah menjadi budaya kita.

2. Proses akses data dapat digunakan dengan berbagai keperluan seperti, transfer data ( file-file, video, photo ) dapat juga digunakan untuk komunikasi voice, video conference dll.

3. Tidak rumit dalam hal instalasi, apalagi untuk makodam yang mempunyai satuan-satuan pelaksananya yang berjauhan dan melewati gedung-gedung yang tinggi.

4. Mudah dalam mengecek kerusakan pada jaringan, karena adanya manajemen kontrol yang terpusat, dibandingkan dengan LAN yang menggunakan kabel yang perlu lama sekali untuk menyusuri kabel yang putus atau gangguan lain.

5. Dapat mengikuti perkembangan dan adaptasi secara cepat terhadap teknologi lain yang dapat mendukung serta saling menyempurnakan.

Penutup

Demikianlah tulisan ini disampaikan, semoga berguna bagi semua prajurit Bukit Barisan yang memerlukan inovasi baru dan sistem baru guna menyempurnakan tugas-tugas kita yang kita harapkan dapat tercapai secara optimal dan tidak ketinggalan teknologi .

Kecerdasan Emosi dan Spiritual( ESQ Community - Klik Disini ).



Kecerdasan Emosi dan Spiritual

Judul buku : Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
ESQ: Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam.
Penulis : Ary Ginanjar Agustian.
Penerbit : Penergit Arga, Jakarta, Indonesia.
Cetakan : Kedua, Juli 2001 (REVISI).
Membaca buku karya Ary Ginanjar Agustian ini, insya Allah, akan membawa kita menelusuri wawasan baru dalam memahami agama. Sebuah wacana Islam yang memadukan berbagai keilmuan, baik sosialogi, psikologi, management, organisasi, eksakta, ekonomi, enterpreneurship, budaya, filsafat maupun ilmu agama, khususnya yang berkaitan dengan teologi, yang dipadu sedemikian harmonisnya, sehingga mampu membawa pembaca terhanyut dalam “spiritualisme progresif”. Saya katakan progresif, karena ide-ide spiritual yang disodorkan begitu menggugah orang berkreasi dan berinovasi dalam kehidupan di dunia ini dengan menghasilkan karya terbaik untuk mendapatkan kebahagiaan di akherat kelak. Ide-ide spiritual yang dikembangkannya tidak membuat orang menjadi “asyik dengan dirinya sendiri”, bersikap individualistik ataupun sufistik yang menjauhi kehidupan duniawi.
Penulis membicarakan bagaimana cara membangun suatu prinsip hidup dan karakter, berdasarkan Rukun Iman dan Rukun Islam, sehingga tercipta suatu kecerdasan emosi dan spiritual. Yang disampaikan sangat mudah untuk diingat -karena merupakan suatu kebiasaan sehari-hari- namun dapat membentuk suatu pemahaman, visi, sikap terbuka, integritas, konsisten dan sifat kreatif yang didasari atas kesadaran diri serta sesuai dengan suara hati yang terdalam, yang pada akhirnya akan menjadikan Islam tidak hanya sebatas agama ritual tetapi juga sebagai “the way of life”. (hal. xix).
Dalam menyusun buku ini, penulis berusaha menuangkan pemikirannya dalam bentuk yang sederhana, disertai dengan visualisasi dan ilustrasi riil seputar kita. Penulis juga mencoba mempergunakan logika dan suara hati secara sungguh-sungguh, yang merupakan sumber referensi utama yang dimiliki setiap manusia, pemberian Allah Swt. Kemudian diperdalam dengan teori-teori kontemporer dan bukti-bukti empiris, sirah Rasulullah SAW serta Al Quraan sebagai referensi utama. Istilah-istilah dalam bahasa Inggris yang dipergunakan dalam buku ini tidak lain bertujuan untuk menjaga keutuhan makna, dan dalam rangka memudahkan sosialisasi ide dalam era global.
Buku ini banyak mendapat sambutan yang sangat positif di kalangan umat, terutama para tokoh masyarakat dan kaum intelektualnya. Tercatat di sini nama-nama seperti: Adi Sasono (Ketua Umum ICMI), Prof. Ali Yafie (Mantan Ketua Umum MUI), Dr. Muhammad Luthfi (Ketua Program Studi Arab, Fakultas Sastra UI), Ir. Hariyadi B. Sukamdani, MM (Ketua Umum BPP HIPMI), Prof. Dr. Syafii Maarif (Ketua Umum Muhammadiyah) dan yang lainnya berkenan untuk memberi kata pengantar. Tidak ketinggalan pengantar dari Habib Adnan, anggota Dewan Penasehat MUI, yang juga guru dari penulis. Melalui pengantar mereka kita bisa menilai, betapa diperlukannya kajian-kajian yang diangkat di dalamnya.
Isi buku ini membahas tentang kecerdasan emosi dan spiritual atau yang lebih dikenal sebagai Emotional Spiritual Quotient (ESQ), yang akhir-akhir ini di Barat sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Terdiri dari empat bagian, yang mengupas zero mind process (penjernihan emosi), mental building (membangun mental), personal strength (ketangguhan pribadi) dan social strength (ketangguhan sosial). Dilengkapi dengan prolog yang mengupas sekilas kaitan antara Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ), maupun langkah-langkah pembangunan ESQ.
Dalam memahami konsep ESQ Ary Ginanjar Agustian kita sangat terbantu dengan ESQ Model yang dikembangkannya. Dalam tinjauan psikologi humanistis, model ini membagi alam manusia dalam dimensi fisik dimana terdapat alam sadar, dimensi psikis dimana terdapat alam prasadar dan dimensi spiritual dimana alam tak sadar yang terdapat di dalamnya God Spot (Titik Tuhan) berada. Dimensi fisik dan psikis beredar mengorbit mengelilingi God Spot menyerupai gerakan jamaah haji mengelilingi Ka’bah, konsep ini disebutnya God Sentris.
Menurut Ary Ginanjar Agustian, God Spot adalah suara hati manusia yang diberikan Tuhan, yang meneladani nama-nama-Nya yang agung (Asmaul Husna), yang disebutnya 99 thinking hats. God Spot ada pada setiap manusia karena merupakan fithrah yang diberikan kepadanya. Hal ini dapat ditengarai dengan adanya ‘anggukan universal’, yaitu suara hati kebenaran (nurani) yang muncul ketika kita berhadapan dalam suatu peristiwa.
Suara hati ini tertutup (ter-hijab) dengan adanya prasangka negatif, pengaruh prinsip hidup, pengalaman, kepentingan dan prioritas, sudut pandang, pembanding dan literatur. Karena itu untuk memunculkan kembali God Spot harus melakukan penjernihan emosi yang disebut sebagai zero mind process. Hasil akhir zero mind process adalah seseorang yang telah terbebas dari belenggu prasangka-prasangka negatif, prinsip-prinsip hidup yang menyesatkan, pengalaman yang mempengaruhi pikiran, egoisme kepentingan dan prioritas, pembanding-pembanding yang subyektif, dan terbebas dari pengaruh-pengaruh belenggu literatur-literatur yang menyesatkan. Ia adalah orang yang merdeka. (hal. 58).
Setelah menjadi orang yang merdeka, dilanjutkan dengan mental building (membangun mental) dengan mengikuti prinsip-prinsip 6 Rukun Iman, yang diterjemahkan secara kontekstual sebagai star principle (prinsip bintang), angel principle (prinsip malaikat), leadership principle (prinsip kepemimpinan), learning principle (prinsip pembelajaran), vision principle (prinsip masa depan) dan well organized principle (prinsip keteraturan). Prinsip-prinsip ini dibahas penulis dengan mengacu kepada pemahaman tentang keimanan akan Allah, Malaikat, Nabi dan Rasul, Kitab Al Quraan, Hari Kemudian dan Ketentuan Allah. (hal. 170). Hasil dari mental buliding adalah pribadi yang memiliki prinsip hidup yang kokoh dan mulia, kepercayaan yang teguh, jiwa kepemimpinan yang agung, jiwa pembelajaran yang tidak kenal henti, selalu berorientasi masa depan dan memiliki management yang teratur, disiplin, sitimatis dan integratif. (hal. 174).
Mental yang telah terbangun, selanjutnya diperkokoh dengan personal strength (ketangguhan pribadi) melalui mission statement (penetapan misi) yang berorientasi pada syahadah, character building (pembangunan karakter) yang mengeksplorasi shalat dan self control (pengendalian diri) melalui puasa. Langkah selanjutnya adalah memperkuat Social strength (ketangguhan sosial) dengan mengaplikasikan strategic collaboration (kolaborasi strategis) melalui zakat dan total action (aplikasi total) melalui ibadah haji.
Selain penjelasan argumentatif konsep-konsep ESQ berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, Ary Ginanjar Agustian juga memberikan resep-resep pelatihan ESQ, baik untuk zero mind process, mental building, personal strength maupun social strength. Bahkan dilengkapi dengan cara-cara mengukur suara hati-nilai keyakinan maupun aplikasi dan realisasinya yang mengacu pada 99 thinking hats atau pemahaman Asmaul Husna. Kita bisa melatihnya dan mengukurnya secara sendiri-sendiri maupun dengan bantuan instruktur. Untuk meningkatkan efektifitas pelatihan ini perlu didukung oleh instruktur yang ahli dan berkompeten. Karena itu tidaklah mengherangan bila penulis melengkapi konsep ESQ-nya ini dengan lembaga pelatihan ESQ Leadership Center (ELC).
Dengan hadirnya wacana ini, penulis mengh.arapkan akan muncul kembali suatu rasa ‘kebanggaan’ (mungkin lebih tepat ‘kebahagiaan’, peresensi) dan ‘kesadaran’ bahwa Islam sebenarnya adalah sebuah tuntunan keberhasilan yang sempurna. Serta kelak akan tercipta sebuah ‘bangunan’ karakter manusia handal (khoiru ummah) sebagai sumber daya yang penting bagi kemajuan dan kemakmuran bumi.
Secara umum, buku ini sangat menarik, berbobot isinya dan kita perlukan. Terutama untuk memahami nilai-nilai Islam dalam kaitannya dengan kemajuan ilmu pengetahuan terkini. Buku ini layak kita baca, terutama bagi para Ustadz, da’i, mubaligh dan guru yang memberi penyuluhan kepada masyarakat, para aktivis organisasi, para businessman (pengusaha) dan kaum muslimin pada umumnya, baik remaja maupun dewasa, yang berkeinginan meningkatkan kecerdasan emosi dan spiritualitasnya tanpa terjebak dalam sikap individualistik.
Hanya saja perlu dicatat, sebagaimana karya-karya lainnya yang mencoba memahami Islam dengan penafsiran-penafsiran bebas atau secara kontekstual, kita perlu ‘mencerna’ lebih hati-hati gagasan-gagasan yang ada di dalamnya, bilamana perlu melakukan komparasi dengan kajian-kajian sejenis atau se-tema lainnya. Juga, sebagaimana pelatihan-pelatihan yang lain, kesadaran emosi dan spiritual ini perlu ditindaklanjuti dengan pendalaman Islam lebih lanjut. Tidak hanya berhenti pada “kesadaran pelatihan” saja akibat permainan emosi dalam interaksi forum pelatihan. Tindak lanjut tersebut harus mengantarkan para alumni pelatihan ESQ untuk turut serta dalam upaya pembelaan dan perjuangan da’wah islamiyah.

Wallahu a’lam bishshawab

Rabu, 12 November 2008

Cairan Ajaib: Air Susu Ibu


HARUN YAHYA
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman, 31:14)

Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf.

1. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.
Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar.
2. Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembahan organ.
Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.
Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3 asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari omega-3.
3.Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi jantung.
4. Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI.
5. Kadar Adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu, mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap insulin, dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung.
6. Fakta tentang "Makanan Paling Segar" [ASI]
Full hygiene may not be established in water or foodstuffs other than mother’s milk.
Fakta tentang ASI tidak berhenti hanya sampai di sini. Peran penting yang dimainkannya terhadap kesehatan bayi berubah seiring dengan tahapan-tahapan yang dilalui bayi dan jenis zat-zat makanan yang dibutuhkan pada tahapan tertentu. Kandungan ASI berubah guna memenuhi kebutuhan yang sangat khusus ini. ASI, yang selalu siap setiap saat dan selalu berada pada suhu yang paling sesuai, memainkan peran utama dalam perkembangan otak karena gula dan lemak yang dikandungnya. Di samping itu, unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi.
Meskipun disebut sebagai susu, cairan ajaib ini sebenarnya sebagian besarnya tersusun atas air. Ini adalah ciri terpenting, sebab selain makanan, bayi juga membutuhkan cairan dalam bentuk air. Keadaan yang benar-benar bersih dan sehat mungkin tidak bisa dimunculkan pada air atau bahan makanan, selain pada ASI. Namun ASI – sedikitnya 90% adalah air – , memenuhi kebutuhan bayi akan air dalam cara yang paling bersih dan sehat.

ASI dan Kecerdasan

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan otak pada bayi yang diberi ASI lebih baik daripada bayi lain. Penelitian pembandingan terhadap bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu buatan pabrik oleh James W. Anderson – seorang ahli dari Universitas Kentucky – membuktikan bahwa IQ [tingkat kecerdasan] bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan anak yang disusui kurang dari 8 minggu tidak memberikan manfaat pada IQ.
7. Apakah ASI Dapat Memerangi Kanker?
Berdasarkan hasil seluruh penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa ASI, yang dibahas dalam ratusan tulisan yang telah terbit, melindungi bayi terhadap kanker. Hal ini telah diketahui, walaupun secara fakta mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Ketika sebuah protein ASI membunuh sel-sel tumor yang telah ditumbuhkan di dalam laboratorium tanpa merusak sel yang sehat mana pun, para peneliti menyatakan bahwa sebuah potensi besar telah muncul. Catharina Svanborg, Profesor imunologi klinis di Universitas Lund, Swedia, memimpin kelompok penelitian yang menemukan rahasia mengagumkan ASI ini.
8. Kelompok yang berpusat di Universitas Lund ini menjelaskan kemampuan ASI dalam memberikan perlindungan melawan beragam jenis kanker sebagai penemuan yang ajaib.
Awalnya, para peneliti memberi perlakuan pada sel-sel selaput lendir usus yang diambil dari bayi yang baru lahir dengan ASI. Mereka mengamati bahwa gangguan yang disebabkan oleh bakteri Pneumococcus dan dikenal sebagai pneumonia berhasil dengan mudah dihentikan oleh ASI. Terlebih lagi, bayi yang diberi ASI mengalami jauh lebih sedikit gangguan pendengaran dibandingkan bayi yang diberi susu formula, dan menderita jauh lebih sedikit infeksi saluran pernapasan. Pasca serangkaian penelitian, diperlihatkan bahwa ASI juga memberikan perlindungan melawan kanker. Setelah menunjukkan bahwa penyakit kanker getah bening yang teramati pada masa kanak-kanak ternyata sembilan kali lebih sering menjangkiti anak-anak yang diberi susu formula, mereka menyadari bahwa hasil yang sama berlaku pula untuk jenis-jenis kanker lainnya. Menurut hasil penelitian tersebut, ASI secara tepat menemukan keberadaan sel-sel kanker dan kemudian membunuhnya. Adalah zat yang disebut alpha-lac (alphalactalbumin), yang terdapat dalam jumlah besar di dalam ASI, yang mengenali keberadaan se-sel kanker dan membunuhnya. Alpha-lac dihasilkan oleh sebuah protein yang membantu pembuatan gula laktosa di dalam susu.
9. Berkah Tanpa Tara Ini Adalah Karunia Allah
Ciri menakjubkan lain dari ASI adalah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua tahun. 10 Pengetahuan penting ini, hanya baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah empat belas abad silam di dalam ayat-Nya: ”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan..." (QS, Al Baqarah, 2:233)
Sang ibu bukanlah yang memutuskan untuk membuat ASI, sumber zat makanan terbaik bagi bayi yang lemah yang memerlukan makanan di dalam tubuhnya. Sang ibu bukan pula yang menentukan beragam kadar gizi yang dikandung ASI. Allah Yang Mahakuasa-lah, Yang mengetahui kebutuhan setiap makhluk hidup dan memperlihatkan kasih sayang kepadanya, Yang menciptakan ASI untuk bayi di dalam tubuh sang ibu.

“To purchase the works of Harun Yahya, please visit http://www.bookglobal.net/.”

Asal - Usul Hajar Aswad


Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membina Kaabah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Kaabah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail bertungkus kumus untuk menjayakan pembinaannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung. Dalam sebuah kisah disebutkan apabila pembinaan Kaabah itu selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah. Nabi Ibrahim berkata Nabi Ismail berkata, "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia."
Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke satu bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, "Dari mana kamu dapat batu ini?"
Nabi Ismail berkata, "Batu ini kuterima daripada yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril)." Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa sahaja yang bertawaf di Kaabah disunnahkan mencium Hajar Aswad. Beratus ribu kaum muslimin berebut ingin mencium Hajar Aswad itu, yang tidak mencium cukuplah dengan memberikan isyarat lambaian tangan sahaja.
Ada riwayat menyatakan bahawa dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Kaabah, ia menjadi hitam seperti terdapat sekarang. Wallahu a'alam.
Apabila manusia mencium batu itu maka timbullah perasaan seolah-olah mencium ciuman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ingatlah wahai saudara-saudaraku, Hajar Aswad itu merupakan tempat diperkenan doa. Bagi yang ada kelapangan, berdoalah di sana, Insya Allah doanya akan dikabulkan oleh Allah. Jagalah hati kita sewaktu mencium Hajar Aswad supaya tidak menyengutukan Allah, sebab tipu daya syaitan kuat di Tanah Suci Mekah.
Ingatlah kata-kata Khalifah Umar bin Al-Khattab apabila beliau mencium batu itu (Hajar Aswad) : "Aku tahu, sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa. Andaikan aku tidak melihat Rasulullah S.A.W menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukan (mencium Hajar Aswad)."

Congratulation for My sister " Yuli Purboningtyas S.Pd "


Alhamdulillah Hari ini Rabu, 12 November 2008 Adik Kandungku telah menyelesaikan Studinya di Universitas Negeri Semarang. Merupakan Kebanggaan tersendiri, karena dia adalah paling bungsu dengan kata lain seluruh anak2 Bapak dan Ibu telah menyelesaikan Studinya semua.Terlahir sebagai anak bungsu awalnya memang terkesan manja...akan tetapi semenjak tahun 1997,semua berubah.Mungkin terinspirasi dengan kondisi lingkungan dan keluarga pada masa itu, yang menuntut untuk menjadi yang terbaik. Semangat itu terlecut lagi saat melihat kakaknya yang hanya dengan modal Doa dan prihatinnya orang tua bisa masuk Akademi Militer, yang kala itu bahkan mungkin sampai sekarang susah untuk bisa masuk.Tapi berkat Kun Fayakunnnya Allah semua bisa diperoleh. Selalu menjadi yang terbaik dari mulai SMP,SMU bahkan sampai Kuliahpun tak mengecewakan.Indeks prestasinya pun cukup membuat bangga 3,35.Jadi,..Kami sekeluarga tetap yakin kamu akan dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan cita - citamu.
Finally,...Kakakmu mengucapkan selamat atas keberhasilanmu menempuh gelar S1 sastra inggris..semoga ini merupakan modal awalmu untuk meniti kehidupanmu yang penuh barokah dan keberhasilan.Kakakmu sekeluarga sangat bangga memiliki adik seperti kamu,sekali lagi selamat dan sukses selalu.

Kamis, 06 November 2008

Latma Safkar Indopura - 20/2008



Kodam 1/BB mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan kegiatan Latihan Bersama Singapore Armed Forces dengan TNI-AD dari mulai tanggal 22 - 30 Oktober 2008 di Rindam I/BB serta Kawasan pertempuran Aek Natolu