Kamis, 25 Februari 2010

Besi dan Air

Ada dua benda yang bersahabat yaitu Besi dan Air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombongkan diri kepada sahabatnya : "Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak" Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari Besi menantang Air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana.

Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan Air pun mulai berlomba.

Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.
Score Air dan Besi 1 : 0 untuk rintangan ini.

Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.

Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua. Score Air dan Besi menjadi 2 : 0.


Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"

Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.

Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan semuanya, karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.

Sumber : IndoForum.org

Selasa, 23 Februari 2010

Jagoan Sejati

By: agussyafii

Suatu hari ada seorang Guru berjalan bersama tiga orang muridnya, ketika melewati perempatan jalan mereka menjumpai bangkai binatang yang sangat besar dan baunya menyengat. Setelah sampai tujuan, mereka ditanya oleh sohibul bait, apakah mereka melihat sesuatu di perempatan jalan. Yang satu menjawab bahwa ia melihat bangkai besar sekali, yang satu lagi mengaku melihat bangkai yang baunya sangat menyengat, dan yang satu lagi mengaku melihat bangkai yang seram dilihat mata.

Giliran Sang Guru, beliau menjawab bahwa ia melihat bangkai yang giginya sangat putih. Dari empat jawaban itu mengindikasikan adanya "isi jiwa" atau pusat perhatian yang berbeda-beda. Jadi pada dasarnya siapa itu seseorang dapat dilihat apa yang dikatakan, apa yang dilaporkan dan apa yang dikeluhkan. Kata-kata mutiara berbunyi ; Kullu wi`a in bima fihi yandloh, wa kullu ina in bima fihi tarsyuh, artinya jika ada cipratan dari gelas, pasti isi gelas itu sama dengan yang mencipratnya, dan jika ada suatu wadah rembes, pasti isi wadah itu ada kesamaannya dengan yang merembes. Bagaimana akidah seseorang, bagaimana tingkat ibadah seseorang dan bagaimana kualitas akhlaknya dapat ditengarahi dari apa yang keluar atau yang
dikeluarkan olehnya.

Memang manusia bisa berpura-pura, tetapi keaslian seseorang akan muncul ketika mengalami keadaan puncak; sangat gembira, sangat sedih, sangat takut, sangat berkuasa, sangat terpojok dan sangat leluasa. Fenomena yang sering memperlihatkan keaslian seseorang antara lain adalah ketika kehilangan sesuatu, ketika ditinggalkan sesuatu, ketika ditimpa sesuatu.

Nabi bersabda; laisa as syadidu bis shur`ati innama asyadidu man yamliku nafsahu `indal aghodlobi. Artinya; jagoan itu tidak diukur dari kemampuanya bertarung, tetapi yang sebenarnya jagoan sejati adalah orang yang tetap mampu menguasai dirinya terutama ketika sedang marah. (HR. Muslim)

Wassalam,
agussyafii

Indahnya Kesulitan

Ada seorang teman mengirimkan email. Bertanya kepada saya, apa makna kesulitan bagi Mas Agus? Kemudian saya menjelaskan kepadanya bahwa kesulitan adalah jalan menuju kebahagiaan. Jika kita mampu menyelesaikan setiap kesulitan hidup kita maka kita bisa menemukan kebahagiaan, itulah indahnya sebuah kesulitan, begitu jawab saya kepada teman itu.

Imam Gazali dalam Ihya `Ulumuddin mengatakan bahwa setiap kali target ditingkatkan maka jalannya menjadi sulit, kendalanya banyak dan dibutuhkan waktu lebih lama, 'kullama zada al mathlub sho`uba masalikuhu wa katsura `aqabatuhu wa thala zamanuhu.' Jadi tingkat kesulitan berhubungan dengan tingkat target. Jika orang ingin sekedar senang dalam hidup, maka ia dapat mencari kesenangan instan, pergi ke tempat hiburan, berfoya-foya dan berpesta pora. Tetapi jika seseorang ingin meraih kebahagiaan, maka ia justeru harus siap menderita menghadapi kesulitan, melupakan kesenangan jangka pendek.

Kita sebagai makhluk yang didesain oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan sempurna, memiliki akal sebagai alat berfikir, hati sebagai alat memahami, nurani sebagai alat interospeksi, syahwat sebagai penggerak tingkah laku dan hawa nafsu sebagai tantangan. Kesemuanya itu dirancang untuk menghadapi medan kehidupan yang sulit. Dengan akal kita bisa memecahkan masalah yang sulit, dengan hati kita bisa menerima kenyataan yang pahit, dengan nurani kita bisa mundur selangkah demi memperbaiki diri, dengan syahwat membuat kita dinamis mencari dan dengan hawa nafsu kita menjadi tertantang untuk mampu mengendalkan diri.

Kita di satu sisi memang menyukai stabilitas dan kenyamanan hidup, tetapi di sisi lain kita juga menyukai kesulitan. Kita tidak selalu lari dari kesulitan, sebaliknya justeru menantang kesulitan. Jika dalam kehidupan sehari-hari hidup selalu stabil dan nyaman tanpa menjumpai kesulitan, maka dibuatlah stimulasi agar orang menaklukkan kesulitan buatan. Mahasiswa berlomba naik tebing buatan (wall climbing), pembalap mobil mencari medan berlumpur, yang berperahu mengikuti arum jeram, setiap agustusan orang ramai-ramai memanjat pohon pinang yang dilumuri olie, yang sudah punya dua kaki justeru berlomba lari dalam karung. Pokoknya banyak sekali kesulitan yang sengaja dibuat untuk ditaklukkan, mengapa? karena kita memang memiliki tabiat tertantang. Kesulitan buatan pada umumnya hanya melahirkan kesenangan, yakni senang menjadi juara, tetapi belum tentu sampai kepada kebahagiaan. Kesusahan biasanya menambahi kesulitan, tetapi tidak semua kesulitan membuat susah.

Adapun kebahagiaan biasanya merupakan buah dari ketabahan menghadapi kesulitan panjang yang bersifat alamiah dalam kehidupan. Itulah maka hakikat kebahagiaan hidup berumah tangga biasanya baru diperoleh setelah kakek nenek, yakni ketika menyaksikan anak cucu sebagai generasi penerusnya hidup sukses dan terhormat.

Kesulitan juga harus dibedakan antara analisa dan perasaan, antara kesulitan teknis dan merasa sulit. Ada hambatan yang menurut analisa teknis masuk kategori sangat sulit dan berat, tetapi ada orang yang memandangnya ringan-ringan saja. Kenapa? karena ia merasa tertantang untuk dapat menaklukkan kesulitan dan ia menyadari bahwa kesulitan itu merupakan proses mencapai kebahagiaan. Ia tidak merasa berat dan sulit ketika menghadapi kesulitan karena ia selalu membayangkan buah kebahagiaan yang akan dipetiknya, seperti seorang petani yang belepotan lumpur di sawah, ia tidak merasa risih dengan lumpur karena ia membayangkan panennya nanti. Sedangkan merasa sulit merupakan respon psikologis terhadap problem dan perasaan itu berhu bungan dengan tingkat kapasitas kejiwaan yang bersangkutan.

Wassalam,
agussyafii

Air Mata Syifa

Pada suatu malam, anak-anak Amalia sedang belajar mengaji. Saya mengajar beberapa anak membaca al-Quran. Saya memperhatikan dari tadi Syifa sedang duduk terdiam. Wajahnya yang mungil tak mampu menyembunyikan kesedihan. Teman2nya mencoba menghibur tak juga dihiraukan olehnya. Terdengar suara Syifa, 'Kangen.' Semua anak-anak Amalia nampak terdiam. Syifa matanya yang bening itu meneteskan air mata. katanya, Syifa kangen ayah.' Istri saya bingung tidak tahu bagaimana harus menjelaskan tentang ayahnya yang sudah tiada.

Syifa memiliki tiga adik perempuan. Sebulan yang lalu ayahnya meninggal. Ayahnya bekerja sebagai penggali sumur. Syifa adalah anak yang tertua. Kedekatannya dengan ayahnya membuat Syifa tidak mau tidur dirumah. Katanya suka melihat ayahnya di rumah. Air mata Syifa terus mengalir. Kerinduan pada ayahnya begitu teramat dalam. Saya bisa merasakan kerinduan itu. Seperti Hana putri saya yang suka bangun tengah malam sedang mencari ayahnya.

Tak lama kemudian ibunya Syifa datang. Lalu Syifa di gendongnya. Ibunya bercerita bahwa Syifa suka kangen dengan ayah bahkan Syifa pernah bertanya pada Ibunya, 'kenapa ayahnya tidur tidak bangun-bangun?' Mendengar penuturan Ibunya Syifa tak kuasa saya menahan air mata. Anak sekecil itu memiliki rasa kerinduan seorang ayah. Dalam hati saya berdoa untuk Syifa, 'Ya Alloh kuatkanlah hatinya, berikanlah Syifa kemuliaan dalam hidupnya agar kelak Syifa menjadi anak yang sholehah dan tabah dalam menjalani kehidupan'

Ibunya memeluk Syifa erat. Air mata yang mengalir dipipi yang mungil itu diusapnya. Melihatnya terasa perih menggores luka di hati.


Wassalam,
agussyafii

Kekayaan, Kesuksesan dan Cinta

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah,dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata: “Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk menganjal perut.”

Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, “Apakah suamimu sudah pulang?”

Wanita itu menjawab, “Belum, dia sedang keluar.”

“Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk.” Kami akan menunggu sampai suami mu kembali, kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang istri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, “Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.” Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.

“Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama” , kata pria itu hampir bersamaan.

“Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.”

Salah seorang pria itu berkata, “Nama dia Kekayaan,” katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan sedangkan yang ini bernama Kesuksesan,” sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. ”Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu.”

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.
Suaminya pun merasa heran.

“Ohho…menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.”

Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya,“sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita.”

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. “Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta.”

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. “Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita.”

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. “Siapa diantara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini.”

Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah.

Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.
Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. “Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?”

Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. “Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya.

Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Dialah yang menjadi Inspirasi kami dalam kehidupan ini. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini”…

Sumber : ceritainspirasi.co.cc

Tentang Kaya

Apa yang Anda pikirkan apabila Anda memiliki belasan Restoran yang tersebar di penjuru negeri dan beromzet Milyaran rupiah setiap bulannya.? Hmm.. kalau saya sih pasti akan melakukan hal-hal seperti ini. Pertama : beli sebuahRumah, Apartemen atau Villa. Trus Beli BMW atau Audi atau Alphard. HP juga ganti donk... Pake iPhone. .. kemudian... kemudian... kemudian... banyak lagi kemudian yang terpikir.

Mungkin hampir semua member setuju dengan apa yang saya pikirkan. Karena itulah standar “Kaya” yang sama2 kita sepakati.

Tapi kemudian definisi saya tentang “Kaya” itu hancur berantakan dalam perjalanan saya ke kota Solo Jawa Tengah. Dalam sebuah pertemuan dengan seorang “Pengusaha” bebek goreng yang sangat sukses di Solo, saya baru menyadari dan memahami arti “Kaya” yang sesungguhnya.

Beliau menemui kami dengan berbaju koko, sarung dan hanya mengenakan sandal. Sesekali nada dering monophonic berdering dari HP Nokia model jadul dari sakunya.
Selama kurang lebih dua jam berbincang, sungguh banyak wejangan yang disampaikan.

“Sering kita mengucapkan terima kasih” katanya, “tapi kita hanya ingin menerima, menerima, menerima tanpa mau mengasih”. “Kita hanya mau memetik, memetik dan memetik tanpa ingin menanam” sambung beliau sambil tersenyum.

Beliau mempergunakan uangnya untuk menyantuni anak yatim, membangun masjid dan bersedekah.

“Saya hanya ingin pahala yang terus mengalir tiada putus setelah saya nanti meninggal” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Duh, saya jadi malu pada diri ini. Selama ini saya gigih berusaha untuk mengubah nasib dengan standar “Kaya” yang salah.


***
***
Perjalanan ke Solo ini adalah salah satu keajaiban dari banyak keajaiban yang didapat selama saya menjalankan Riyadah 40 hari menjadi kaya. Nantikan cerita2 pengalaman Pengurus Pencinta Sedekah selama menjalankan Riyadah termasuk ketika Pengurus dapat kesempatan bertemu langsung dengan Ustadz Yusuf Mansur.