Selasa, 26 Juli 2011

Cara Mengatasi Blackberry Yang Mulai Lemot Alias Lola(Loading Lama)


Blackberry anda Mulai Lola?

Blackberry anda mulai lemot?

Oke oke oke, saya mengerti masalah kamu. Masalah Blackberry lemot memang sudah menjadi masalah banyak orang. Walaupun saya bukan ahli masalah Blackberry tapi izinkan saya membagi sedikit jurus-jurus sederhana anti Blackberry lemot yang saya tau.

Kebanyakan orang ketika menghadapi masalah Blackberry lemot seperti ini langsung buru-buru ngacir ke toko hape untuk minta Blackberry-nya di-service. Padahal kalo kamu tau caranya, kamu bisa mengatasi masalah Blackberry lemot tanpa bantuan teknisi toko hape. Caranya simpel saja. Saya akan jelaskan dalam beberapa detik lagi.

Perhatian : bukannya saya cari perhatian, tapi ini benar-benar perlu diperhatikan. Bahwasanya kelalaian kamu dalam menerapkan langkah demi langkah dari jurus-jurus di bawah ini adalah kesalahan kamu sendiri. Makanya perhatikan langkah-langkahnya dengan cermat, jangan terburu nafsu. Sesungguhnya nafsu bisa dilawan dengan akal dan pikiran, demikian kata Bang Rhoma.

Baiklah, kita mulai acara jurus-menjurus ini. Siaaap?

JURUS 1

AKTIFKAN FITUR CONTENT COMPRESSION

Fitur Content Compression bekerja untuk mengecilkan segala file yang bisa dikecilkan ukurannya untuk menghemat kapasitas memory Blackberry kamu.

Caranya :

options –> security options –> general setting –> pilih “enable” pada Content Compression

JURUS 2

HAPUS APLIKASI YANG TIDAK DIPAKE

Coba cek aplikasi apa saja yang sudah tidak kamu pake lagi. Kadang kita menginstal aplikasi karena penasaran sama judulnya yang kedengaran keren tapi ternyata tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan kita. Nah aplikasi-aplikasi seperti itu kadang lupa kita enyahkan dari Blackberry kita tercinta!

Caranya :

options –> advanced options –> applications –> arahkan track ke aplikasi yang mau dihapus –> tekan menu –> pilih delete


Catatan : Di menu aplikasi ini kamu juga bisa menghapus :

- Game-game yang sudah tidak pernah kamu mainkan.

- Aplikasi bantuan huruf (font support) bahasa Jepang, Cina dan Korea kalo memang kamu tidak butuh aplikasi bahasa-bahasa itu.

- Aplikasi Help. Kalo kamu sudah pake Blackberry dalam waktu lama dan sudah ngerti pake Blackberry gimana caranya, kamu bisa hapus saja aplikasi Help ini.

JURUS 3

BERSIHKAN BROWSER

Browser bisa lemot kalo nda dibersihkan secara berkala. Tapi jangan pernah sekali-kali kamu membersihkannya dengan menggunakan air sabun. Tolong jangan separah itu dong menanggapi era teknologi. Yang dibersihkan cuma : browser cache.

So, “Apa itu browser cache?”, tanya Budi.

Setiap kamu buka situs lewat browser, otomatis Mas Browser ini akan mengingat kamu pernah ke situs ini, situs itu, login sana, login sini dan sebagainya. Dia mengingat itu semua supaya dia bisa lebih cepat loading kalo besok-besok kamu masuk ke situs yang sama. Ingatannya itu yang disebut cache.

Nah, lama kelamaan saking terlalu banyak yang mesti dia ingat, Mas Browser ini jadi suka bingung sendiri. Lama-lama makin lemot bin pikun. Ini terjadi karena kamu tidak pernah membersihkan memori/ingatan si Mas Browser yang nda jelas asalnya apakah dari jawa tengah atau jawa timur ini…

Mari bantu si Mas Browser supaya lebih cepat dan tanggap.

Caranya :

masuk ke browser –> tekan menu –> options –> cache operations –> hajar semua!!!


Hajar semua itu maksud saya pilih “clear” untuk semua : history, content cache, pushed content dan cookie cache.

Membersihkan browser cache ini bisa kamu lakukan paling sedikit seminggu sekali. Atau bisa juga beberapa kali dalam sehari, kalo kamu memang kurang kerjaan!

JURUS 4

HAPUS SEMUA LAGU, FOTO DAN VIDEO YANG TIDAK PERLU

Ini sudah jelas sekali. Untuk apa kamu simpan foto mantan pacar kamu di Blackberry? Selain tentunya akan memakan memori Blackberry, juga akan memancing memori indah yang telah usai. Halah..

Kalo misalnya ada lagu, foto atau video yang nda penting tapi masuk kategori “dibuang sayang”, maka sebaiknya kamu pindahkan saja ke komputer atau laptop. Gampang kan?

JURUS 5

HAPUS THEME YANG TIDAK DIPAKE

Ini juga salah satu yang sering dilupakan banyak orang. Mereka senang mencoba beberapa themes, tapi setelah itu theme-theme yang nda dipake dibiarkan saja nangkring di Blackberry. Jangan biarkan ini terjadi, kawan. Musnahkanlah! Hancurkan!

Caranya : options –> theme –> arahkan track ke theme yang tidak dipake –> tekan menu –> delete

atau bisa juga :

options –> applications –> cari nama theme yang nda dipake –> tekan menu –> delete

Maka musnahlah sudah theme tak berguna itu… Untuk selamanya…

JURUS 6

JURUS ANTI LEMOT PALING SAKTI : FITUR MEMORY CLEANING

Setiap perangkat Blackberry dilengkapi dengan kemampuan mengingat (memori). Berbeda dengan memorinya Mas Browser tadi yang cuma sebatas di browser saja, kali ini kita bicara tentang memori Blackberry dengan cakupan yang lebih sistemik.

Setelah kamu melakukan langkah-langkah sebelumnya, adalah akan sangat mantap sekali bila kamu mengakhirinya dengan sebuah proses yang namanya memory cleaning. Proses ini tidak pake aplikasi, pihak RIM sebagai pembuat Blackberry memang sudah membenamkan fitur ini ke dalam samudera sistem bahtera Blackberry kita. Tinggal menunggu kita untuk bangkit dan mengarunginya demi merengkuh kebahagiaan abadi bersama fitur ini…

Sori, saya kalo baru bangun memang suka agak over acting…

Caranya :

options –> security options –> advanced security options –> memory cleaning

Nah di halaman ini ada beberapa pilihan :


Status : atur ke “enable”

Clean when hosltered : tunggu, saya jelaskan dulu. Kamu tau holster, kan? Aaaah, nda usah malu-malu kalo tidak tau, saya juga dulu waktu pertama kali pake Blackberry juga SUDAH tau kok… Holster itu adalah sarung kulit buat Blackberry yang original yang ikut dalam paket penjualan tiap Blackberry. Kamu punya kan? Iyalah, tiap Blackberry memang ada holster-nya tapi jarang orang yang pake karena alasan holster kurang modis.

Padahal sebenarnya holster original itu bukan sekedar “Sarung Hape Tanpa Gaya”. Dia memang sudah dirancang oleh RIM selain untuk menghemat daya batre (Blackberry akan beralih ke mode stand by setiap kali dimasukkan ke dalam holster) tapi holster ini juga diciptakan untuk bersinergi dengan fitur-fitur tertentu misalnya ya fitur memory cleaning yang sedang kita bicarakan ini.

Nah lewat pilihan Clean When Holstered ini, Blackberry bertanya ke kamu, “Apakah Anda mau memory Blackberry Anda dibersihkan tiap saat Blackberry Anda dimasukkan ke holster atau ketika sedang berada dalam holster?”

Nah, kalo kamu setuju dengan penawaran itu, maka aturlah “YES” di pilihan ini.

Clean When Idle : plih yes kalo kamu setuju memory hape kamu dibersihkan walau Blackberry kamu dalam keadaan idle. Idle itu maksudnya Blackberry nya lagi nda dipake alias anteng-anteng aja.

Idle timeout : Ini pengaturan tiap berapa menit kamu mau memory kamu dibersihkan dalam keadaan idle tadi. Silahkan pilih sendiri sesuai kebutuhan. Kalo Blackberry saya sendiri saya set ke 15 menit.

Ada beberapa pilihan lainnya tapi tidak usah diubah.

Akhirnya, saya mau mengucapkan selamat! Sekarang Blackberry kamu sudah dalam keadaan lebih bersih, lebih ringan, lebih sakti dan makin dahsyat!!!

Apahhhh?? Masih lemot jugahhh???

Tenang, Ndro. Kalo blackberry kamu masih lemot juga, artinya Blackberry kamu sudah cukup parah kasusnya. Kamu butuh meng-upgrade OS Blackberry kamu di toko hape yang melayani upgrade OS Blackberry. Biayanya bervariasi tergantung kelicikan si pemilik toko hape. Karena sebenarnya proses upgrading OS ini cukup simpel dan teramat sangat bisa kamu lakukan sendiri di rumah. Tentunya asal kamu tau caranya.

Menjelang Ramadhan Ngeblog Lagi ah....

Bulan Ramadhan selain bulan yang penuh berkah sebenarnya mempunyai beberapa nama julukan. Nama-nama itu merefleksikan makna keberkahan Ramadhan yang dapat diraih bagi yang menjalaninya dengan benar. Tulisan ini sebenarnya ulasan dari suatu artikel yang saya baca setahun yang lalu di beberapa situs Internet yang menjelaskan nama-nama lain bulan Ramadhan. Tapi, meskipun informasinya sudah beredar lama di masyarakat, tidak ada salahnya juga kan kalau kita mengingat kembali makna dan hikmah nama-nama bulan Ramadhan yang dikenal Umat Islam.

Bagi Umat Islam, pengidentifikasian nama-nama bulan Ramadhan dengan berbagai sinonimnya sebenarnya mengandung maksud. Nama-nama itu diungkapkan dengan singkat dan tepat sebagai “pengingat cepat atau penggugah” dan “keywords” tentang apa yang sebaiknya dilakukan di bulan tersebut. Selain itu, nama-nama bulan Ramadhan juga menyatakan berkah dan maghfirah yang dapat diraih pada kondisi dan suasana paling baik selama satu tahun ke belakang dan ke depan (Ramadhan tahun depan seandainya masih bisa diberi umur).

Demikian banyaknya keutamaan dan peluang untuk berubah di hadapan Allah SWT di bulan Ramadhan ini hingga bulan Ramadhan sering dikiaskan dengan perumpamaan Tamu Agung yang istimewa. Perumpamaan dan keistimewaan itu tidak saja menunjukkan kesakralannya dibandingkan dengan bulan lain. Namun, mengandung suatu pengertian yang lebih nyata pada aspek penting adanya peluang bagi pendidikan manusia secara lahir dan batin untuk meningkatkan kualitas ruhani maupun jasmaninya seoanjang hidupnya.

Karena itu, Bulan Ramadhan dapat disebut sebagai Syahrut Tarbiyah atau Bulan Pendidikan. Penekanan pada kata Pendidikan ini menjadi penting karena pada bulan ini kita dididik langsung oleh Allah SWT. Pendidikan itu meliputi aktivitas yang sebenarnya bersifat umum seperti makan pada waktunya sehingga kesehatan kita terjaga. Atau kita diajarkan oleh supaya bisa mengatur waktu dalam kehidupan kita. Kapan waktu makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan kapan waktu ibadah. Jadi, pendidikan itu berhubungan langsung dengan penataan kembali kehidupan kita di segala bidang.

Menata kehidupan sesungguhnya bagian dari proses mawas diri atau introspeksi. Jadi, bulan Ramadhan sesungguhnya bulan terbaik sebagai masa mawas diri yang intensif. Proses mawas diri melibatkan evaluasi diri ke wilayah kedalaman jiwa untuk dinyatakan kembali dalam keseharian sebagai akhlak dan perilaku mulai yang membumi. Tentunya evaluasi ini didasarkan atas pengalaman hidup sebelumnya yaitu pengalaman atas semua peristiwa dan perilaku sebelas bulan sebelumnya sebagai ladang maghfirah yang sudah disemai dan ditanami pohon benih-benih perbuatan. Selain itu, evaluasi juga mencakup taksiran untuk kehidupan di masa depan, baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Pada masa Rasulullah peperangan fisik banyak terjadi pada bulan Ramadhan dan itu semua dimenangkan kaum muslimin. Peperangan fisik di masa Rasulullah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditolak karena situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu. Namun, seperti diungkapkan dalam hadis Nabi seusai Perang Badar, yang paling berat adalah peperangan kita untuk berjihad melawan hawa nafsu sendiri. Karena itu bulan Ramadhan sering disebut sebagai Syahrul Jihad dengan fokus pada pengendalian hawa nafsu diri sendiri (yaitu Wa Nafsi, simak QS 91:7).

Jihad melawan nafsu adalah ungkapan untuk menyucikan dan memurnikan nafsu kita untuk kembali semurni-murninya, yaitu dalam keadaan fitri. Ungkapan ini sebenarnya berasal dari firman Allah dalam QS 91:7-10 dan beberapa ayat lainnya yang berbunyi senada yaitu menyucikan jiwa. Menyucikan Jiwa adalah syarat yang mengiringi proses awal penerimaan wahyu yaitu IQRA (simak QS 96:1-5). Hal ini tentunya erat kaitannya dengan buah dari pendidikan jiwa secara intuitif maupun intelektual murni (atau intelek awal), dengan rasionalitas dan penyingkapan tabir-tabir gelap jiwa kita yang sejatinya “Ummi” dan “Fakir” di hadapan Allah, Rabbul ‘Aalamin (Pencipta, Pemelihara dan Pendidik semua makhlukNya).

Dari kedua pengertian nama bulan Ramadhan sebagai Bulan Pendidikan dan Bulan Jihad Melawan hawa nafsu tersebut, maka terungkaplah kemudian nama bulan Ramadhan sebagai Syahrul Qur’an. Al-Qur’an pertama sekali diturunkan di bulan Ramadhan dan pada bulan ini sebaiknya kita banyak membaca dan mengkaji kandungan Al-Qur’an sehingga kita faham dan mengerti perintah Allah yang terkandung di dalamnya. Karenanya, penamaan Syahrul Tarbiyah dan Syahrul Jihad sebenarnya berhubungan dengan suatu prakondisi sebelum Nabi Muhammad SAW menerima al-Qur’an sebagai Wahyu yang diwahyukan. Dalam konteks ini maka bulan Ramadhan sebagai Syahrul Qur’an sebenarnya merupakan peluang bagi semua Umat Islam yang bersyahadat dengan Nama Muhammad untuk mengkaji dan menggali nilai-nilai spiritual al-Qur’an untuk dinyatakan menjadi akhlak mulia alias akhlak Muhammad alias akhlak Qur’ani.

Pendek kata, Bulan Ramadhan sebenarnya merupakan napak tilas bagi semua Umat Islam untuk memakrifati perjanjiannya dengan Allah SWT (syahadatnya) sebagai manusia yang dilahirkan dan berkembang untuk menjalani hidup dengan kesadaran kudus. Napak tilas ini dilakukan lebih intim di Bulan Ramadhan dimana Umat Islam diharapkan dapat mengalami keadaan jasmani dan ruhani yang mirip dengan yang dialami Nabi Muhammad SAW ketika Al Qur’an turun ke Bumi. Inilah rahasianya kenapa di bulan ini ada yang disebut penyendirian total dengan I’tikaf di masjid pada 10 terakhir bulan Ramadhan dan ada malam Lailatul Qadar atau malam 1000 bulan. Karena itu, menurut saya, Ramadhan dapat disebut juga sebagai bulan napak tilas Nuzulul Qur’an dan Pemurnian Pengetahuan Tauhid dengan Aslim dan Islam yang lurus seperti halnya moyang Nabi Muhammad SAW dulu yaitu Ibrahim a.s yang memenggal kepala berhala yang dipuja kaumnya. Dari sini makna jihad melawan hawa nafsu pun dapat diungkapkan kembali sebagai jihad untuk memenggal kepala berhala-berhala hawa nafsu yang masih bercokol di dalam hati Umat Islam.

Selain prosesi yang bersifat keruhanian dengan pendidikan dan penerapan praktisnya, di bulan Ramadhan kita merasakan sekali suasana ukhuwah diantara kaum muslimin terjalin sangat erat dengan selalu berinteraksi di Masjid/Mushollah untuk melakkukan sholat berjama’ah. Dan diantara tetangga juga saling mengantarkan perbukaan sehingga antara kaum muslimin terasa sekali kebersamaan dan kesatuan kita. Syahrrul Ukhuwah adalah dimensi praktek yang dinyatakan bersamaan dengan pendidikan jasmani dan ruhani di bulan Ramadhan.

Seiring dengan semua itu, maka semakin jelaslah bahwa Bulan Ramadhan disebut juga sebagai Bulan Ibadah karena pada bulan ini kita banyak sekali melakukan ibadah-ibadah sunnah disamping ibadah wajib seperti sholat sunnat dhuha, rawatib dan tarawih ataupun qiyamullai serta tadarusan al-Ar’an. Bahkan dalam pengertian yang lebih luas, dimana semua makhluk diciptakan Allah sebagai hambaNya, maka semua aktivitas jasmani dan ruhani kita di Bulan Ramadhan dilatih untuk selalu menyatakan kebiasaan-kebiasaan luhur bahwa semua aktivitas kehidupan kita sejatinya adalah ibadah kepadaNya. Inilah dimensi makrifat Ramadhan ketika Umat Islam memasuki ketakwaan sesungguhnya sebagai tujuan dari diwajibkannya puasa (QS 2:183).

Untuk menjadi manusia takwa, peningkatan kualitas kemanusiaan terjadi di wilayah lahir maupun batin. Artinya dengan pemaknaan, pemahaman, ilmu dan tindakan yang seimbang dengan Kehendak Allah. Dengan hati, akal, dan perbuatan seluruh bagian tubuh manusia. Puasa Umat Islam di Bulan Ramadhan, akhirnya memang bukan sekedar menahan lapar dan haus secara harfiah. Namun, meliputi seluruh kenyataan diri kita sebagai makhluk yang berjasad, berjiwa, dan diberi amanat Ilahi untuk mengungkapkan jati diri kekhalifahanNya (kemampuannya untuk menerima amanat Pengetahuan Tauhid).

Karenanya, tolok ukur keberhasilan seseorang menjalankan puasa Ramadhan sebagai manusia yang takwa justru akan terlihat bukan hanya saat puasa dilaksanakan semata. Hasil puasa Ramadhan yang optimal dengan kiasan 1000 bulan, justru harus lebih banyak mempengaruhi perilaku manusia di waktu sesudah puasa, yaitu 11 bulan ke depan sampai kematian tiba. Penekanan dengan sisipan “harus” ini untuk mengingatkan kita supaya jangan menjadi bodoh dan lalai kembali seolah-olah Umat Islam hanya menjadi umat yang baik di bulan Ramadhan dan menjelang Iedul Fitri saja. Suasana Ramadhan harus dapat disebarkan kedalam rentang waktu 11 bulan kedepan setelah Ramadhan dan Iedul Fitri. Itulah sebenarnya Ladang Maghfirah yang harus mulai kembali diolah terus menerus untuk ditanami dengan amaliah kehidupan untuk menghasilkan buah-buah kehidupan yang paripurna.

Ladang Maghfirah adalah modal sekaligus peluang bagi manusia untuk kembali sadar dan berjalan di jalan Shirathaal Mustaqiim dan sampai dengan selamat di hadirat Allah SWT. Peluang ini berlaku bagi semua umat Islam yang dewasa dan bertanggung jawab, yang jiwanya selama menjalani kehidupan telah terkontaminasi oleh berbagai perbuatan yang tidak patut dalam ukuran norma Iman dan Islam. Tidak ada batasan ketika peluang itu dinyatakan saat Ramadhan yaitu bagi semua perbuatan yang dilakukan dengan sengaja ataupun tidak. Karena itu, di bulan Ramadhan yang diwajibkan untuk berpuasa dengan tujuan menjadi takwa, maka jiwa Umat Islam sesungguhnya “dapat” diperhalus kembali ke posisi fitri untuk melangkah kembali ke masa depan dan menjalani kehidupan dengan cerapan makna yang semakin meningkatkan kualitas kemanusiaannya (yaitu sebagai manusia takwa).

Ramadhan, kembali dan selalu akan kembali selama kita masih hidup. Dan selama kita hidup pula, Allah SWT selalu menyediakan waktu ampunan bagi semua manusia, khususnya Umat Islam, untuk berdekat-dekatan dengan keintiman khusus yang disebut Bulan Ramadhan. Jadi, luruskanlah niat untuk beribadah Ramadhan dengan totalitas kehambaan di hadapanNya, tertunduk dan berserah diri padaNya dengan jujur guna meraih ketakwaan sesungguhnya. Marhaban Ya Ramadhan, dalam kesempatan ini, saya sekaligus mohon maaf lahir dan batin kalau ada salah tulis atau salah kata.