Kamis, 22 April 2010

senyum yuk!!

"Sayang, katakan Audrey itu sebenarnya siapa sih?" tanya seorang isteri pada suaminya.

"O, itu kan kuda yang baru dibeli Pak Djohan tetangga kita!" jawab suaminya.

"Kok aneh, ya, bayangkan saja... kuda itu tadi pagi telepon ke sini!"

Alhamdulillah dipagi hari diawali dengan satu kisah dengan harapan mampu membuat anda tertawa adalah satu kebahagiaan untuk saya. Hidup akan terasa indah apabila dihiasi dengan satu senyuman indah dan tegur sapa untuk orang-orang disekeliling kita. Sebagaimana Nabi Muhammad senantiasa mengingatkan kita agar selalu tersenyum kepada saudaranya, 'Senyummu dihadapan saudaramu adalah shodaqoh.' (HR. Muslim).

Senyum Yuk..!

Wassalam,
agussyafii

Selasa, 20 April 2010

Hati hati dijalan

Pada suatu hari ada dua anak ABG sedang mengendarai motor, tiba di lampu merah pengemudi tetap melaju dengan kecepatan tinggi. Temannya yang membonceng dibelakangnya bertanya, 'Tadi lampu merah, kenapa masih ngebut aja?' Dengan tanpa merasa bersalah pengemudi motor itu mengatakan kepada temannya, 'Kakakku juga melakukannya dan ternyata masih tetap selamat sampai hari ini.'

Kejadian itu terus berulang dan jawabannya selalu sama. Sampai pada perjalanan berikutnya pada waktu lampu menyala hijau tanpa diduga justru sang pengemudi motor malah menghentikan kendaraannya. 'Lampu hijau kok malah berhenti?

'Aku lebih menyayangi nyawaku,' jawabnya.

'Mengapa begitu?' tanya pemboncengnya.

'Kamu kan tahu kelakuan kakakku, Aku Khawatir, dia tiba-tiba nyelonong dilampu merah sebelah sana,' kata sang pengemudi motor sambil menunjukkan arah yang berseberangan jalan.

Kisah diatas saya hanya ingin mengingatkan teman-teman yang sedang menjalankan tugas diluar kantor agar lebih berhati-hati dijalan, ingat keluarga menanti anda di rumah dan bagi ikhwannya, jangan lupa sebentar lagi kita menjalankan sholat Jumat.

----
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (QS Ath-Thalaq 4).

Wassalam,
agussyafii

Kamis, 15 April 2010

Harta yg kita cari

Ketika malam sudah larut, menjelang tidur. Seringkali saya dan istri berdiskusi banyak hal. saya ditanya sama istri saya, 'Harta apa yang sesungguhnya kita cari didalam hidup ini Mas Agus?' Sejenak lama berpikir. Suara jangkring dimalam hari terdengar lebih keras. Dalam keheningan mencari sebuah jawaban tak kunjung ketemu.

Akhirnya saya menjawabnya juga. 'Ya uang yang banyak buat masa depan Hana. Biar punya rumah sendiri. Biar punya kendaraan sendiri.'

'Salah Mas.."Katanya istri saya.

'Trus apa dong? Tanya saya dibuatnya penasaran

'Harta yang kita cari sebenarnya adalah hati yang tenang.' Begitu jawab istri saya.

Jawabannya membuat saya sejenak terdiam. Malampun semakin larut. Hana tertidur pulas dengan mimpi indahnya. Jam dinding terus berbunyi. Saya menyelami makna kata teramat dalam. Kata-katanya sangat menyentuh. Hal itu membuat hati saya menjadi terasa damai dan bahagia. Tiada henti mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala jawaban itu telah mengingatkan saya kembali bahwa hidup bukanlah semata-mata mengejar materi namun menjaga ketenangan hati merupakan pondasi dalam membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah.

---
Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta benda tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah ketenangan hati. (Bukhari - Muslim)

Wassalam,
agussyafii

Sabtu, 10 April 2010

Indahnya Keajaiban

Malam itu selepas Isya ketika pulang kantor saya menjenguk seorang teman. Beliau seringkali hadir ke Rumah Amalia. Sekedar untuk berbagi rizki atau berdoa bersama anak-anak Amalia. Sampai pada suatu hari saya mendapatkan sms, 'Mas Agus, mohon doanya anak-anak Amalia untuk kesembuhan sakit saya.'

Malam itu sempat terpikir bagaimana keadaannya, apakah lebih baik?' Ditengah perjalan saya memohon kepada Allah semoga beliau diberikan kepulihan kesehatan. Tak lama saya sampai di depan pintu rumahnya. Malam itu saya melihat bagaimana beliau bisa berjalan tanpa dipapah, wajahnya terlihat segar, padahal dua hari sebelumnya saya masih melihatnya berjalan dengan dipegangi oleh istri dan anaknya.

'Alhamdulillah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berkenan memulihkan kesehatan saya kembali, Terima kasih doanya Mas dan juga doa anak-anak Amalia,' tutur beliau sambil menawarkan kue dengan penuh suka cita saya mengambil dan menikmati kue manis dan secangkir teh manis. Terdengar diluar rumah suara tek, tek, tek, nampak seorang penjual nasi goreng keliling mendorong gerobak.

Keajaiban itu hadir dengan begitu indahnya. Dalam kurun waktu sebulan, Allah melimpahkan anugerah untuk beliau dan keluarganya bukan hanya kesembuhan yang diperolehnya namun juga usaha barunya, rumah makan serba lima ribu makin lama makin ramai dan banyak pelanggannya. Subhanallah. Maha Suci Allah..

----
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaq 2-3).

Wassalam,
agussyafii

Senin, 05 April 2010

Menata Hidup

Suatu hari, seorang pasien datang menemui dokter dan berkata, 'Dokter, saya ingin menjalani operasi cangkok hati, cangkok ginjal, cangkok jantung, cangkok mata, cangkok limpa dan lain-lain...!'

'Eh.. sebentar.. sebentar, kenapa anda tiba-tiba merasa ingin mengoperasi itu semua..?'

'Karena bos saya bilang kalau saya masih mau terus kerja di kantornya, maka diri saya harus ditata ulang..!' jawab pasien dengan polosnya.

Bila kita harus menata ulang hidup kita bukan berarti harus mengganti organ tubuh kita seperti otak, hati, ginjal, jantung namun lebih pada menata pikiran kita. Hidup kita menjadi sulit atau mudah sangat ditentukan dari bagaimana kita pikiran memandang kehidupan. Jika pikiran kita berpandangan hidup ini sulit maka kehidupan benar-benar menjadi sulit bagi diri kita. Tetapi bila kita memandang hidup ini dengan penuh syukur maka kemudahan akan kita temui dalam hidup kita.

----
'Hai orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu mengatakan, bahwa orang yang meninggal dijalan Allah itu mati, bahkan sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.' Al Baqarah ayat 153-154).

Wassalam,
agussyafii

Keajaiban Keberkahan

Dalam hidup, keberkahan bukan hanya didapat dari melimpahnya materi semata namun juga hidup sehat dan kebahagiaan dalam keluarga. Keberkahan itulah terkadang didapatkan melalui proses yang panjang, seperti sakit, sedih dan penderitaan. Bagi orang-orang yang beriman semua itu malah meyakinkan dirinya agar senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Khaliq.

Demikian juga bagi seorang ibu yang saya kenal. Beliau orang yang sangat taat dalam menjalankan ibadah dan suka berbagi untuk anak-anak Amalia. Ditengah kebahagiaan bersama keluarga beliau sakit. 'Pernah siang hari, tiba-tiba ujung kepala saya sakit mendadak. Berlangsung 1-2 detik. Rasa sakit itu seperti jarum suntik yang ditusukkan. Jadi hanya sesaat saja, setelah itu terus hilang.'tuturnya.

'Saya pikir hal itu biasa. Mungkin karena saya telat makan. Namun sejak itu sakitnya terus bermunculan. Bahkan ketika saya pergi ke dokter, minum obat berdasarkan resep bahkan sakit saya bertambah parah.' lanjut sang ibu. 'Akhirnya saya pindah ke dokter syaraf, lalu dilakukan CT Scan, dokter menemukan kelainan dalam syaraf otak saya.' kata ibu itu. Setelah itu diputuskan untuk menjalani operasi.

'Menurut dokter yang merawat saya di Rumah Sakit mengharuskan saya menjalani operasi. eh..operasinya tidak jadi. Bayangkan Mas Agus Syafii semestinya saya mengeluarkan biaya operasi yang sangat mahal, biaya itu tidak jadi saya keluarkan karena atas izin Allah sakit saya bisa sembuh. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berkenan mengijabah doa anak2 Amalia yang memohon kesembuhan untuk saya. Subhanallah..Maha Suci Allah..ini benar-benar terjadi pada saya.' Isak tangisnya terdengar. Tak Lupa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah atas keberkahan hidup yang diterimanya.

Wassalam,
agussyafii

Kamis, 01 April 2010

Pesan yang terindah

Malam itu kehadirannya dengan kesendirian. Bersama sikecil duduk dipangkuannya. Di Rumah Amalia terdengar anak-anak
Amalia sedang bershalawat. Lelaki muda itu matanya menerawang ke depan. Istrinya yang dicintainya telah pergi meninggalkan selamanya. Justru disaat cintanya semakin mendalam. Luka perih dihatinya tak tertahankan. Perasaan bersalah selalu menyelimuti dirinya.

Dirinya masih teringat sewaktu pulang kerja, istrinya mengajak sholat berjamaah bersama suami dan sang buah hatinya. Istrinya selalu mengingatkan 'Ayah jangan lupa sholat ya kalo mamah tidak ada.' Seulas senyum istrinya sambil menatap wajahnya namun tak juga dimengerti. Malam mereka membaca al-Quran bersama. Bergantian membaca dan saling menyimak. Semuanya berlalu begitu cepat. Canda dan tawa menghiasi rumah. Kebahagiaan itu hadir membawa kedamaian hati.

Pagi hari dirinya menemukan istrinya terpeleset saat mencuci. Tanpa berpikir panjang, bergegas membawa istrinya ke klinik terdekat. Sampai di klinik nyawa istrinya tak tertolong lagi. Air matanya mengalir tak tertahan. Begitu cepat istrinya meninggalkan dia pergi. Masih terngiang pesan terindah dari istrinya 'Ayah, jangan lupa sholat ya kalo mamah tidak ada.' Kata-kata itu terpatri dalam hatinya.

Terbayang olehnya selama ini dirinya tidak bisa menjadi imam yang baik. Ditengah kesibukannya bekerja terkadang mengabaikan sholat. Perbuatan mengabaikan sholat itulah yang telah menyakiti hati istrinya. Begitu istrinya telah pergi selamanya dan tak akan pernah kembali, perasaan kehilangan menyelimuti dirinya. 'Saya ikhlas Mas atas kepergian istri saya..pesan terindah dari istri saya seolah mengingatkan saya agar selalu menjadi Imam yang baik untuk anak saya dengan menjalankan sholat lima waktu.' Ucapnya malam itu. Subhanallah.

--
”Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah istri yang sholehah.” (HR. an-Nasa’I dan Ahmad).

Wassalam,
agussyafii

Selasa, 30 Maret 2010

Memohon Kepada Allah

Ditengah kehidupan yang kian sulit, hempasan gelombang berbagai masalah seolah datang bertubi-tubi. Semua solusi sudah dicoba untuk diterapkan namun belum juga nampak hasilnya. Tidak ada salahnya kita berserah diri pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, memohon dengan setulus hati, dengan kerendahan hati, akan menjadi terasa nikmat dan memudahkan kita menjalani kehidupan ini.

Mari kita sama-sama berdoa, semoga Allah berkenan mengabulkan doa-doa kita dan memudahkan semua kesulitan hidup yang tengah kita hadapi pada hari ataupun hari esok, yang nampak maupun yang tidak nampak.

'Ya Allah, janganlah Engkau biarkan di tempat kami ini seorangpun yang sakit kecuali Engkau sembuhkan, yang mengalami kesulitan kecuali Engkau mudahkan kesulitannya, yang berhutang kecuali Engkau bayar hutangnya, yang sendirian kecuali Engkau berikan pasangan, yang belum memiliki momongan kecuali Engkau titipkan bayi mungil untuknya, yang resah kecuali Engkau hilangkan keresahannya. Tidak juga ada dambaan menyangkut dunia & akherat yg Engkau ridhoi & kemaslahatan untuk kami kecuali Engkau memenuhinya & mempermudahkannya. Amin'

Wassalam,
agussyafii

Sabtu, 20 Maret 2010

Kebahagiaan yang Hakiki

Perhatikan bagaimana al Quran membimbing kita melihat masalah, seperti yang disebutkan dalam surat al Baqarah ayat 216, 'Boleh jadi engkau membenci sesuatu, padahal ia baik bagimu, dan boleh jadi engkau menyenangi sesuatu padahal ia buruk bagimu. Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui (Q/2:216).

Renungkan pula bagaimana proses yang mengantar kita pada kebahagiaan, ternyata di sana ada pengorbanan. Pesta perkawinan yang sangat membahagiakan ternyata harus didukung oleh pengorbanan banyak hewan yang harus disembelih. Kemerdekaan suatu bangsa juga harus didukung oleh pengorbanan sebagian dari warganya, yakni dengan gugurnya para pahlawan di medan perang. Disadari atau tidak, sebenarnya setiap pribadi harus bersedia berkorban demi kebahagiaan bersama.

Pengorbanan, sifat mengalah harus selalu ada pada diri kita demi mewujudnya kebahagiaan yang hakiki. Suatu bahaya yang mencekam ternyata melahirkan kebahagiaan berupa munculnya orang-orang pemberani yang berhasil mengusir bahaya itu. Pengalaman menderita sakit parah ternyata bisa mendatangkan rasa kebahagiaan, yakni ketika merasakan betapa nikmatnya kesehatan. Jika penderitaan itu terjadi karena kesalahan maka itu adalah tanggungjawab kita sebagai pilihan hidup kita tetapi bila tidak bersalah itulah yang disebut dengan pengorbanan, maka pengorbanan kita akan dibalas oleh Allah dengan ketinggian derajat di akhirat (Q/2:155-157) .

Menurut al Quran, Allah memberikan potensi kepada kita untuk mampu memikul kesedihan dan melupakannya. Dalam surat at Taghabun disebutkan 'Tidak satupun petaka yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia (Allah) akan memberi petunjuk kepada hatinya, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (Q/64:11).

Allah Maha Sempurna, sementara nalar kita tidak sempurna. Adakalanya kehidupan dapat dipahami oleh nalar kita dan seringkali tidak. Kita pernah diributkan oleh lirik lagu yang mengatakan bahwa takdir itu kejam, padahal takdir Allah selalu baik untuk hamba-hambaNya. Persoalan kehidupan memang bukan semata-mata problem nalar, tetapi problem juga rasa, sebagai akibat dari keinginan kita untuk selalu mendapatkan yang terbaik untuk dirinya, keluarga kita atau diri kita saja hingga melupakan yang lain. Jika problemnya demikian maka yang mampu menanggulanginya adalah ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, berperan besar dalam mencapai kebahagiaan yang hakiki, dunia dan akherat.

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (QS Ath-Thalaq 4).

Wassalam,
agussyafii

Rabu, 10 Maret 2010

Langit dan bumi pun menangis

Ketika saya mendengar kabar seorang teman diusia muda meninggal dunia tak kuasa menahan air mata. Air mata kehilangan seorang teman yang gigih dalam perjuangan dan senantiasa tak mengenal lelah untuk selalu mengajak dalam kebaikan. Saya masih teringat kata-katanya yang sering diulang-ulang, 'Sebaik-baiknya orang adalah yang membawa kebaikan untuk orang lain.'

Menangis kehilangan teman dan sahabat yang baik, saya tidak sendirian. langit dan bumi-pun menangis karena kehilangan dirinya. Saya teringat satu kisah Ibnu Abbas ditanya oleh seseorang, 'Wahai Ibnu Abbas, apakah engkau mengetahui firman Allah (QS. an-Nahl (16) : 29), langit dan bumi bisa menangisi seseorang?'

Ibnu Abbas menjawab, 'Benar, sesungguhnya setiap orang memiliki pintu dilangit dimana rizki diturunkan dan amal kebaikannya dinaikkan. Jika seorang Mukmin meninggal dunia, tertutuplah pintu itu dan langit menangis karena kehilangan dirinya. Demikian halnya bumi, bumi juga merasakan kehilangan karena selama ini menjadi tempat beribadah. Diatasnya, seorang Mukmin senantiasa sholat dan berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka menangislah bumi karena kehilangan. (Tafsir Ibnu Katsir, IV/128).

Bahkan Nabi Muhammad bersabda, 'Ketahuilah tidak ada istilah keterasingan bagi seorang Mukmin , tidak ada seorang Mukmin yang meninggal dunia dipengasingan, dimana dia terasing dari orang-orang yang dicintainya melainkan ia akan ditangisi oleh langit dan bumi. (HR. Ibn Jarir).

Seorang Mukmin bukanlah manusia biasa. Langit dan bumi menjadi saksi seluruh tindak tanduknya. Ketika seorang Mukmin meninggal dunia. Langit dan bumi-pun menangis karena kehilangan orang yang selalu memakmurkan bumi dengan amal kebaikan.

Wassalam,
agussyafii

Senin, 01 Maret 2010

kisah indah di ahad pagi

Angin bertiup dingin. Matahari menggeliat menyambut pagi. Anak-anak Amalia hadir dengan wajah tersenyum. Muhasabah Amalia dihadiri dengan penuh kegembiraan. Ada yang terasa istimewa dikegiatan hari ini. Ada Kak Yusman, Kak Rani, Kak Nia, Kak Suci dan juga Kak Teti dari Bandung.

Diawali dengan membaca surat Yasin bersama, dilanjutkan dengan membaca al-ikhlas, al-falak dan juga an-Nas dan juga doa. Pada sesi berikutnya ada tausyiah dengan tema, 'Muhasabah: Doa yang diijabah.'

Pada dasarnya setiap ucapan kita adalah doa dan setiap doa akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Seberapa jarak waktu doa itu dikabulkan. Tergantung siapa yang berdoa dan dalam kondisi apa.

Ada seorang Ibu yang baru ditinggal oleh suaminya karena kecelakaan. Dua anaknya laki-laki terdiri usia 5 tahun dan 7 tahun tidak ada yang mengawasinya anaknya suka berantem dan sang ibu membawa kedua anak itu kekuburan bapaknya dan dia mengatakan katakan, 'Nih urus anak-anakmu. Aku sudah tidak sanggup lagi. ' Seminggu kemudian dua anaknya meninggal dunia karena sakit.

Penyesalan Sang Ibu begitu sangat mendalam. Ucapannya adalah doa, dengan cepat diijabah oleh Allah. Muhasabah atau evaluasi diri menjadi begitu sangat berarti bagi dirinya. Memohon ampunan atas kesalahan menjadi begitu bermakna. Kisah itu begitu sangat menyayat hati.

Hikmah yang kita bisa petik dari cerita diatas adalah sebaiknya kita bermuhasabah diri sebelum memanjatkan doa, doa yang kita panjatkan hendaklah tidak didasarkan karena nafsu kekesalan, amarah atau kecewa yang akhirnya membuat penyesalan seumur hidup kita. Hendaklah doa yang kita panjatkan karena ketulusan, keindahan, kesehatan dan kebahagiaan untuk orang-orang yang kita cintai ataupun orang-orang disekeliling kita maka doa kita membawa kebaikan, kedamaian dan keberkahan mereka, orang-orang yang kita kasihi dan kita cintai.

Siang itu terasa damai dihati kami. Senyum Anak-anak Amalia menjadikan hangat didalam jiwa kami. Getaran kebahagiaan menghiasi indah Rumah Amalia. Terima kasih untuk Kakak2 semua yang telah berkenan hadir dan yang juga tidak bisa hadir maupun yang telah mendukung kegiatan kelancaran kegiatan 'Muhasabah Amalia (MUSA) ini. Teriring doa kami, 'Semoga Allah melimpahkan kasih sayangNya dalam berbagai bentuk kenikmatan, rizki, kesehatan, kebahagiaan dan ketentraman hati. Amin ya robbal alamin..

--
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.' (QS. al-Hasyr : 18).

Wassalam,
agussyafii

Kamis, 25 Februari 2010

Besi dan Air

Ada dua benda yang bersahabat yaitu Besi dan Air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombongkan diri kepada sahabatnya : "Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak" Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari Besi menantang Air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana.

Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan Air pun mulai berlomba.

Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.
Score Air dan Besi 1 : 0 untuk rintangan ini.

Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.

Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua. Score Air dan Besi menjadi 2 : 0.


Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"

Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.

Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan semuanya, karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.

Sumber : IndoForum.org

Selasa, 23 Februari 2010

Jagoan Sejati

By: agussyafii

Suatu hari ada seorang Guru berjalan bersama tiga orang muridnya, ketika melewati perempatan jalan mereka menjumpai bangkai binatang yang sangat besar dan baunya menyengat. Setelah sampai tujuan, mereka ditanya oleh sohibul bait, apakah mereka melihat sesuatu di perempatan jalan. Yang satu menjawab bahwa ia melihat bangkai besar sekali, yang satu lagi mengaku melihat bangkai yang baunya sangat menyengat, dan yang satu lagi mengaku melihat bangkai yang seram dilihat mata.

Giliran Sang Guru, beliau menjawab bahwa ia melihat bangkai yang giginya sangat putih. Dari empat jawaban itu mengindikasikan adanya "isi jiwa" atau pusat perhatian yang berbeda-beda. Jadi pada dasarnya siapa itu seseorang dapat dilihat apa yang dikatakan, apa yang dilaporkan dan apa yang dikeluhkan. Kata-kata mutiara berbunyi ; Kullu wi`a in bima fihi yandloh, wa kullu ina in bima fihi tarsyuh, artinya jika ada cipratan dari gelas, pasti isi gelas itu sama dengan yang mencipratnya, dan jika ada suatu wadah rembes, pasti isi wadah itu ada kesamaannya dengan yang merembes. Bagaimana akidah seseorang, bagaimana tingkat ibadah seseorang dan bagaimana kualitas akhlaknya dapat ditengarahi dari apa yang keluar atau yang
dikeluarkan olehnya.

Memang manusia bisa berpura-pura, tetapi keaslian seseorang akan muncul ketika mengalami keadaan puncak; sangat gembira, sangat sedih, sangat takut, sangat berkuasa, sangat terpojok dan sangat leluasa. Fenomena yang sering memperlihatkan keaslian seseorang antara lain adalah ketika kehilangan sesuatu, ketika ditinggalkan sesuatu, ketika ditimpa sesuatu.

Nabi bersabda; laisa as syadidu bis shur`ati innama asyadidu man yamliku nafsahu `indal aghodlobi. Artinya; jagoan itu tidak diukur dari kemampuanya bertarung, tetapi yang sebenarnya jagoan sejati adalah orang yang tetap mampu menguasai dirinya terutama ketika sedang marah. (HR. Muslim)

Wassalam,
agussyafii

Indahnya Kesulitan

Ada seorang teman mengirimkan email. Bertanya kepada saya, apa makna kesulitan bagi Mas Agus? Kemudian saya menjelaskan kepadanya bahwa kesulitan adalah jalan menuju kebahagiaan. Jika kita mampu menyelesaikan setiap kesulitan hidup kita maka kita bisa menemukan kebahagiaan, itulah indahnya sebuah kesulitan, begitu jawab saya kepada teman itu.

Imam Gazali dalam Ihya `Ulumuddin mengatakan bahwa setiap kali target ditingkatkan maka jalannya menjadi sulit, kendalanya banyak dan dibutuhkan waktu lebih lama, 'kullama zada al mathlub sho`uba masalikuhu wa katsura `aqabatuhu wa thala zamanuhu.' Jadi tingkat kesulitan berhubungan dengan tingkat target. Jika orang ingin sekedar senang dalam hidup, maka ia dapat mencari kesenangan instan, pergi ke tempat hiburan, berfoya-foya dan berpesta pora. Tetapi jika seseorang ingin meraih kebahagiaan, maka ia justeru harus siap menderita menghadapi kesulitan, melupakan kesenangan jangka pendek.

Kita sebagai makhluk yang didesain oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan sempurna, memiliki akal sebagai alat berfikir, hati sebagai alat memahami, nurani sebagai alat interospeksi, syahwat sebagai penggerak tingkah laku dan hawa nafsu sebagai tantangan. Kesemuanya itu dirancang untuk menghadapi medan kehidupan yang sulit. Dengan akal kita bisa memecahkan masalah yang sulit, dengan hati kita bisa menerima kenyataan yang pahit, dengan nurani kita bisa mundur selangkah demi memperbaiki diri, dengan syahwat membuat kita dinamis mencari dan dengan hawa nafsu kita menjadi tertantang untuk mampu mengendalkan diri.

Kita di satu sisi memang menyukai stabilitas dan kenyamanan hidup, tetapi di sisi lain kita juga menyukai kesulitan. Kita tidak selalu lari dari kesulitan, sebaliknya justeru menantang kesulitan. Jika dalam kehidupan sehari-hari hidup selalu stabil dan nyaman tanpa menjumpai kesulitan, maka dibuatlah stimulasi agar orang menaklukkan kesulitan buatan. Mahasiswa berlomba naik tebing buatan (wall climbing), pembalap mobil mencari medan berlumpur, yang berperahu mengikuti arum jeram, setiap agustusan orang ramai-ramai memanjat pohon pinang yang dilumuri olie, yang sudah punya dua kaki justeru berlomba lari dalam karung. Pokoknya banyak sekali kesulitan yang sengaja dibuat untuk ditaklukkan, mengapa? karena kita memang memiliki tabiat tertantang. Kesulitan buatan pada umumnya hanya melahirkan kesenangan, yakni senang menjadi juara, tetapi belum tentu sampai kepada kebahagiaan. Kesusahan biasanya menambahi kesulitan, tetapi tidak semua kesulitan membuat susah.

Adapun kebahagiaan biasanya merupakan buah dari ketabahan menghadapi kesulitan panjang yang bersifat alamiah dalam kehidupan. Itulah maka hakikat kebahagiaan hidup berumah tangga biasanya baru diperoleh setelah kakek nenek, yakni ketika menyaksikan anak cucu sebagai generasi penerusnya hidup sukses dan terhormat.

Kesulitan juga harus dibedakan antara analisa dan perasaan, antara kesulitan teknis dan merasa sulit. Ada hambatan yang menurut analisa teknis masuk kategori sangat sulit dan berat, tetapi ada orang yang memandangnya ringan-ringan saja. Kenapa? karena ia merasa tertantang untuk dapat menaklukkan kesulitan dan ia menyadari bahwa kesulitan itu merupakan proses mencapai kebahagiaan. Ia tidak merasa berat dan sulit ketika menghadapi kesulitan karena ia selalu membayangkan buah kebahagiaan yang akan dipetiknya, seperti seorang petani yang belepotan lumpur di sawah, ia tidak merasa risih dengan lumpur karena ia membayangkan panennya nanti. Sedangkan merasa sulit merupakan respon psikologis terhadap problem dan perasaan itu berhu bungan dengan tingkat kapasitas kejiwaan yang bersangkutan.

Wassalam,
agussyafii

Air Mata Syifa

Pada suatu malam, anak-anak Amalia sedang belajar mengaji. Saya mengajar beberapa anak membaca al-Quran. Saya memperhatikan dari tadi Syifa sedang duduk terdiam. Wajahnya yang mungil tak mampu menyembunyikan kesedihan. Teman2nya mencoba menghibur tak juga dihiraukan olehnya. Terdengar suara Syifa, 'Kangen.' Semua anak-anak Amalia nampak terdiam. Syifa matanya yang bening itu meneteskan air mata. katanya, Syifa kangen ayah.' Istri saya bingung tidak tahu bagaimana harus menjelaskan tentang ayahnya yang sudah tiada.

Syifa memiliki tiga adik perempuan. Sebulan yang lalu ayahnya meninggal. Ayahnya bekerja sebagai penggali sumur. Syifa adalah anak yang tertua. Kedekatannya dengan ayahnya membuat Syifa tidak mau tidur dirumah. Katanya suka melihat ayahnya di rumah. Air mata Syifa terus mengalir. Kerinduan pada ayahnya begitu teramat dalam. Saya bisa merasakan kerinduan itu. Seperti Hana putri saya yang suka bangun tengah malam sedang mencari ayahnya.

Tak lama kemudian ibunya Syifa datang. Lalu Syifa di gendongnya. Ibunya bercerita bahwa Syifa suka kangen dengan ayah bahkan Syifa pernah bertanya pada Ibunya, 'kenapa ayahnya tidur tidak bangun-bangun?' Mendengar penuturan Ibunya Syifa tak kuasa saya menahan air mata. Anak sekecil itu memiliki rasa kerinduan seorang ayah. Dalam hati saya berdoa untuk Syifa, 'Ya Alloh kuatkanlah hatinya, berikanlah Syifa kemuliaan dalam hidupnya agar kelak Syifa menjadi anak yang sholehah dan tabah dalam menjalani kehidupan'

Ibunya memeluk Syifa erat. Air mata yang mengalir dipipi yang mungil itu diusapnya. Melihatnya terasa perih menggores luka di hati.


Wassalam,
agussyafii

Kekayaan, Kesuksesan dan Cinta

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah,dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata: “Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk menganjal perut.”

Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, “Apakah suamimu sudah pulang?”

Wanita itu menjawab, “Belum, dia sedang keluar.”

“Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk.” Kami akan menunggu sampai suami mu kembali, kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang istri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, “Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.” Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.

“Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama” , kata pria itu hampir bersamaan.

“Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.”

Salah seorang pria itu berkata, “Nama dia Kekayaan,” katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan sedangkan yang ini bernama Kesuksesan,” sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. ”Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu.”

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.
Suaminya pun merasa heran.

“Ohho…menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.”

Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya,“sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita.”

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. “Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta.”

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. “Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita.”

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. “Siapa diantara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini.”

Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah.

Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.
Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. “Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?”

Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. “Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya.

Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Dialah yang menjadi Inspirasi kami dalam kehidupan ini. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini”…

Sumber : ceritainspirasi.co.cc

Tentang Kaya

Apa yang Anda pikirkan apabila Anda memiliki belasan Restoran yang tersebar di penjuru negeri dan beromzet Milyaran rupiah setiap bulannya.? Hmm.. kalau saya sih pasti akan melakukan hal-hal seperti ini. Pertama : beli sebuahRumah, Apartemen atau Villa. Trus Beli BMW atau Audi atau Alphard. HP juga ganti donk... Pake iPhone. .. kemudian... kemudian... kemudian... banyak lagi kemudian yang terpikir.

Mungkin hampir semua member setuju dengan apa yang saya pikirkan. Karena itulah standar “Kaya” yang sama2 kita sepakati.

Tapi kemudian definisi saya tentang “Kaya” itu hancur berantakan dalam perjalanan saya ke kota Solo Jawa Tengah. Dalam sebuah pertemuan dengan seorang “Pengusaha” bebek goreng yang sangat sukses di Solo, saya baru menyadari dan memahami arti “Kaya” yang sesungguhnya.

Beliau menemui kami dengan berbaju koko, sarung dan hanya mengenakan sandal. Sesekali nada dering monophonic berdering dari HP Nokia model jadul dari sakunya.
Selama kurang lebih dua jam berbincang, sungguh banyak wejangan yang disampaikan.

“Sering kita mengucapkan terima kasih” katanya, “tapi kita hanya ingin menerima, menerima, menerima tanpa mau mengasih”. “Kita hanya mau memetik, memetik dan memetik tanpa ingin menanam” sambung beliau sambil tersenyum.

Beliau mempergunakan uangnya untuk menyantuni anak yatim, membangun masjid dan bersedekah.

“Saya hanya ingin pahala yang terus mengalir tiada putus setelah saya nanti meninggal” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Duh, saya jadi malu pada diri ini. Selama ini saya gigih berusaha untuk mengubah nasib dengan standar “Kaya” yang salah.


***
***
Perjalanan ke Solo ini adalah salah satu keajaiban dari banyak keajaiban yang didapat selama saya menjalankan Riyadah 40 hari menjadi kaya. Nantikan cerita2 pengalaman Pengurus Pencinta Sedekah selama menjalankan Riyadah termasuk ketika Pengurus dapat kesempatan bertemu langsung dengan Ustadz Yusuf Mansur.

Senin, 25 Januari 2010

mengingat ustadz jenderal sudirman



Siapa tak kenal Jenderal Sudirman? Inilah satu-satunya jenderal yang hanya bisa menyaingi kepopuleran 7 jenderal korban keganasan PKI yang ada di buku sejarah.

Di Bodas Karangjati, Purbalingga, bayi Sudirman pertama kalinya menangis tepatnya tanggal 24 Januari 1916. Dari sejak kecil, Sudirman sudah dikenal punya jiwa sosial yang tinggi. Semasa mudanya Sudirman aktif dalam organisasi pramuka dan terkenal sangat disiplin—satu sifat yang kelak akan menjadikannya sebagai seorang jenderal besar.

Sudirman termasuk beruntung. Pasalnya untuk zaman itu, tak banyak yang bisa bersekolah sampai tuntas. Pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Guru Muhammadiyah di Solo, tapi tak sampai tamat. Tapi beliau tetep menjadi guru di Muhammadiyah Cilacap.

Di masa pendudukan Jepang, Sudirman sangat memperhatikan masalah sosial. Salah satu buktinya adalah ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Pada zaman itu, tidak banyak yang mengerti tentang pentingnya koperasi. Selain itu, beliau juga menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Keresidenan Banyumas. Suatu posisi yang memungkinkannya untuk selalu bisa memberi lebih buat rakyat.

Karir militer Sudirman tergolong cepat. Pada masa itu pula Sudirman mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Kemudian ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Jasa pertama Sudirman setelah kemerdekaan ialah merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas.

Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia diangkat menjadi Panglima Divisi V / Banyumas dengan pangkat kolonel. Bulan Desember 1945 ia memimpin pasukan TKR dalam pertempuran melawan Inggris di Ambarawa. Tanggal 12 Desember dilancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Akhirnya pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.

Dalam Konferensi TKR tanggal 12 Nopember 1945 Sudirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR. Lalu tanggal 18 Desember 1945 ia dilantik oleh Presiden dengan pangkat Jenderal. Sejak itu TKR tumbuh menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Jenderal Ustadz, Ustadz Jenderal

Ada yang sering lupa diceritakan ama buku-buku sejarah, jika beliau ini sangat dekat dengan Islam. Padahal, ketika itu, hampir semua orang tahu kalo Pak Dirman orang yang shaleh dan taat beragama. Hingga oleh para anak buahnya biasa disapa Kajine, istilah Jawa untuk panggilan Pak Haji. Padahal beliau belum pernah ke Mekkah. Dalam perjalanan gerilya, setiap mampir di pedesaan atau kampung, Pak Dirman selalu menyelenggarakan pengajian. Tiap malam, walau ia tengah menderita penyakit paru-paru yang kronis, Pak Dirman selalu menunaikan solat tahajud. Pak Dirman dulunya berasal dari keluarga santri.

Dalam rangka mengobarkan semangat jihad di kalangan tentara dan masyarakat, Pak Dirman erat menjalin hubungan kerja sama dengan pesantren-pesantren. Sebagai contoh, pada waktu pertempuran di Magelang, kemudian di Ambarawa, Pak Dirman sering ada di Payaman (sebelah utara Magelang) dan bekerja sama dengan pondok pesantren yang dipimpin Kyai Siraj. Pondok Pesantren ini banyak menggiring santrinya untuk berjihad dalam pertempuran Ambarawa.

Bukti lain Jenderal Dirman dekat dengan perjuangan Islam adalah pada pertengahan tahun 1946, beliau mengunjungi laskar Hisbullah-Sabilillah Surakarta yang sedang mempersiapkan kembali maju ke medan perang di Alas Tuo dan Bugen. Waktu itu diadakan pertemuan di rumah Kyai H. Adnan di Tegalsari, Surakarta. Kedatangan sang jeneral besar kontan makin menambah semangat juang anggota Hisbullah-Sabilillah yang tengah bersiap berangkat ke medan perang. Jenderal Besar Soedirman mengawali kata sambutannya dengan melantunkan ayat-ayat al-Qur’an surah Ash-Shaf ayat 10-12 yang kemudian diterjemahkannya sendiri: “Hai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang akan menyelematkanmu dari siksa yang pedih. Yaitu, kamu yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta berjuang di jalan Allah dengan harta dan jiwamu…”

Sewaktu Belanda melancarkan Agresi Militer II, Jendral Sudirman sedang sakit, tetapi ia menapik saran Presiden untuk tetap tinggal di dalam kota. Kurang lebih tujuh bulan ia mempimpin perang gerilya di hutan-hutan dan gunung-gunung. Banyak penderitaan yang dialaminya terutama penyakitnya sering kambuh dan tak tersedianya obat-obatan. Betapa lengkapnya perjuangan dan pengorbanan beliau.

Pulang dari medan gerilya, karena masih sakit, ia tak dapat memimpin Angkatan Perang secara langsung, tetapi buah pemikirannya selalu dibutuhkan oleh Pemerintah. Pengalima Besar Jenderal Sudirman meninggal dunia di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950 dan dimakamkan di Taman Pahlawan Semaki, Yogyakarta.

Pak Dirman juga selalu menanamkan kepada tiap anak buahnya sikap hidup “Hidup mulia atau mati syahid” (“Isy Kariimah Aumut Syahidan”) dalam setiap pidatonya. Ayat-ayat Qur’an idolanya adalah ayat-ayat Qur’an yang banyak mengandung kata “Jihad” seperti surah Ash-Shaff ayat 10 dan 11 serta surah al-Baqarah ayat 154. Jenderal Sudirman juga sering meneriakkan takbir “Allahu Akbar!” saat memimpin peperangan. (sa/ind/kahf)

24 Januari, Mengingat Ustadz Jenderal Sudirman - Berita Nasional | Eramuslim
www.eramuslim.com
Ahad, 8 Safar 1431/24 Januari 2010

Kamis, 14 Januari 2010

Menari di tengah Hujan

Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang pria
berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di
ibu-jarinya.. Aku menyiapkan berkasnya dan memintanya
menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru
dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.

Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah,
sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya. Aku merasa
kasihan. Jadi ketika sedang luang aku sempatkan untuk
memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering,
tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru. Pekerjaan
yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter,
aku putuskan untuk melakukannya sendiri..

Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya
janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu
menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untu makan siang
bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari. Dia
menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak
beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer.

Lalu kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang
terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi
dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir. Aku sangat
terkejut dan berkata, “Dan Bapak masih pergi ke sana setiap
hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?” Dia tersenyum
ketika tangannya menepuk tanganku sambil berkata, “Dia
memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia,
‘kan?”

Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tanganku
masih tetap merinding, “Cinta kasih seperti itulah yang aku
mau dalam hdupku.”

*Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis.
Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat
ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak
akan pernah terjadi.

Bagiku pengalaman ini menyampaikan satu pesan penting:
*Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala
sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik
dengan apa yang mereka miliki. “Hidup bukanlah perjuangan
menghadapi badai, tapi bagaimana tetap menari di tengah
hujan.” *

Manajemen Lemari Pakaian

"Ilmu apalagi ini.?"
Jangan buru2 salah sangka dulu. Manajemen Lemari pakaian adalah praktek sedekah paling gampang buat member Pencinta Sedekah.

Kebanyakan dari kita memiliki pakaian yang sangat banyak diluar dari kebutuhan kita sehari-hari, dilain sisi sangat banyak orang yang kekurangan pakaian layak untuk dipakai.

Buat yang masih berat bersedekah dengan uang, bisa memulai dengan bersedekah pakaian yg ada di lemari.

Pilih yang rasanya paling jarang kita pakai tapi masih bagus. Jangan sampai kita malah memberikan pakaian yang sudah tidak layak terpakai dan bahkan kitapun sudah malu memakainya

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 267)

Dengan Manajemen Lemari pakaian, kita juga sudah mengundang pakaian baru untuk datang menggantikan pakaian yang kita sedekahkan, bukan.?

Yuk, mumpung minggu kita bagikan pakaian kita ke orang yang lebih membutuhkan.

Selamat Bersedekah.!

Membayar Hutang Segunung

Forward Dari Ustadz Yusuf Mansur

Aslkm.Wr.wb.

Berikut ini ada hadits cakep. Dari Anas bin Maalik beliau bercerita bahwa Rasulullah bersabda: Maukah engkau aku ajarkan dengan sesuatu yang jika dibaca, hutang sebesar gunung uhud bisa dibayarkan Allah? Rasul kemudian melanjutkan, bacalah qulillaahumma maalikal mulk... Qs. 3: 26. 'an Anas bin Maalik qoola, qoola Rosuuluwloohi shol'am alaa u'allimuka bikalimaatin yad'uu bihii law kaana 'alaika mitsla jabali uhudin dainan la-addawloohu 'anka.

Berdasar hadits ini, saya kadang memakainya sebagai riyadhah. Saya shalat hajat dengan membaca ayat 26 surah 'Aaali 'Imroon ini sebagai bacaan shalat setelah faatihah. Share ini ke jamaah ya. Bagus lagi jika dilakukan saat shalat malam. Shalat hajat dilakukannya di saat qiyaamullail... Ok, doa bi doa ya. Lakukan ini sampe datang pertolongan Allah. Yang sabar, yang istiqamah, tanpa ngeluh, dan jangan banyak bertanya kapan lunasnya. Lakukan saja, shalat saja, doa saja. Selebihnya ikutin aliran air mengalir. Saatnya ditagih, ya hadepin. Saatnya diomelin dan dicaci maki, ya dengerin dan terimain dengan ikhlas. Sementara, berdoa juga sama Allah agar dikasih ikhtiar yang bisa membuat hutang-hutang itu lunas. Dan insya Allah semua ikhtiar langit dan bumi kita, jadi ibadah hingga lunas itu hutang. Amin.

Aslkm.Wr.Wb.
Salam Yusuf Mansur.