Kamis, 13 November 2008

MENGENAL WIRELESS LAN UNTUK SISKOM KODAM



Pendahuluan

Kodam sebagai Institusi Militer setingkat Kotama di daerah mempunyai fungsi yang sangat besar, salah satunya dalam sistem K4IP2. Dalam pelaksanaan KPIP2, akurasi dan kecepatan pengiriman data sangat diperlukan untuk mendukung tugas pokok Kodam, ditambah lagi organisasi dibawah Kodam mulai dari Korem, Balakdam, Satintel dan satuan- satuan lain yang tergelar begitu banyak serta bermacam - macam fungsinya memerlukan suatu teknologi yang modern dalam bidang Komunikasi Data.
Dihadapkan dengan kondisi saat ini, Kondisi Sistem Komunikasi Data yang ada di Kodam belum dapat mendukung kebutuhan sepenuhnya. Sehingga dari gambaran diatas diperlukan suatu tekonologi informasi yang handal untuk mendukung tugas pokok Kodam. Saat ini kita kenal dengan Wireless LAN, yaitu suatu teknologi informasi yang dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan tanpa kabel.
Diharapkan dengan mengenal wireless LAN akan dapat memberikan gambaran kepada kita semua yang peduli akan perkembangan teknologi dihadapkan dengan kebutuhan kita sebagai TNI, yang manfaatnya jauh lebih penting dan stategis dalam melaksanakan tugas pokoknya.

Pengantar Wireless LAN

Penulis mencoba mengangkat sebuah Teknologi Wireless Local Area Network ( WLAN ). Dahulu kita mengenal istilah LAN, yaitu sebuah istilah dalam dunia komputer yang sudah lama kita dengar, bahkan bagi para pecinta teknologi komputer dianggap sudah menjadi barang yang biasa bahkan kata sebagian orang sudah dianggap ketinggalan jaman. LAN sudah mengalami metamorfosa dalam berbagai bentuk tampilan maupun penyajian, bahkan sudah menggandeng beberapa teknologi terapan lainnya yang dahulu tidak bisa dilakukan.
Jaringan LAN dibentuk dahulunya adalah sebagai sistem untuk menggabungkan beberapa komputer, sistem data, sitem kontrol dll. LAN yang akan kita bahas adalah LAN dengan menggandeng teknologi komunikasi yang lain yaitu teknologi radio yang sebagian sudah dikenal oleh para prajurit TNI.
Perkembangan teknologi komunikasi saat ini sudah mengarah kepada teknologi Nirkabel atau Wireless karena keunggulan dan manfaatnya yang jauh mengungguli teknologi yang berbasis kabel sebagai media.

Di era sekarang ini, Teknologi Wireless sudah sering kita jumpai dengan mudah seperti telepon tanpa kabel ( Cellular Phone ) dengan berbagai macam ragamnya, teknologi Blue tooth, komputer genggam seperti PDA yang dilengkapi teknologi wireless.

Mengapa harus Wireless???

Satuan Kodam saat ini mempunyai puluhan bahkan ratusan komputer yang ada di Makodam dan jajarannya. Satu sama lain berdiri sendiri tanpa ada kesatuan, tanpa ada format yang mengatur, jadi intinya komputer dipakai sebagai pengganti mesin ketik saja, sungguh sangat disayangkan tentunya.
Mobilitas yang tinggi di jajaran Kodam sangat diperlukan untuk mendukung tugas-tugas Kodam, baik dalam hal melaksanakan tugas pokok yang rutin maupun yang insidentil seperti adanya operasi, yang melibatkan banyak sistem komunikasi, sistem data, sistem kendali dan sebuah sistem yang terintegrasi di dalam markas kodam dan sekitarnya tentunya.
Teknologi konvensional yang menggunakan perkabelan tentunya sangat tidak mendukung kegiatan seperti ini, karena lamanya instalasi, rumitnya pengaturan instalasi, penyediaan tempat yang merepotkan, jarak antar pemakai yang berjauhan antara markas Kodam sendiri dengan unsur Kodam yang lain yang berada di sekitar Makodam.

Standarisasi Wireless LAN

Sebelum lebih jauh kita mengenalkan Wireless LAN untuk siskom Kodam, alangkah baiknya kita membicarakan terlebih dahulu beberapa standar yang ada pada produk WLAN saat ini yaitu 802.11a, 802.11b, dan 802.11g.
Dalam sejarah dan perkembangannya, standararisasi WLAN dimulai dengan standar 802.11. Standar ini dicetuskan tahun 1997 oleh IEEE ( Institute of Electrical and Electronics Engineers ). Kecepatan transfer data pada standar 802.11 adalah sekitar 2 Mbps. Selanjutnya pada tahun 1999 muncul dua standar baru yaitu standar 802.11a dan 802.11b. Perbedaan keduanya adalah terletak pada frekuensi radio yang bekerja dan kecepatan transfer datanya.
Standar 802.11a bekerja pada frekuensi radio 5,15 dan 5,875 Ghz dan kecepatannya adalah 54 Mbps, sedangkan standar 802.11b bekerja pada frekuensi 2.4 Ghz, namun sayangnya kecepatan transfer datanya hanya 11 Mbps. Pada tahun 2003 muncul lagi standar baru yang menggabungkan kemampuan 802.11a dan 802.11b yang diberi nama 802.11g bekerja pada 2,4 Ghz dan kecepatn 54 Mbps. Standar terakhir ini banyak digunakan pada laptop dan kalangan umum serta digunakan pada produk-produk WLAN lainnya.

Perangkat Wireless LAN

Untuk membangun sistem Wireless LAN di Makodam dan jajarannya, tentunya dibutuhkan beberapa perangkat seperti, Unit Komputer yang kapabel, Access Point, Wireless LAN Card, Transceiver dengan frekuensi yang mendukung.
1. Access Point :
Access Point adalah perangkat penting yang berfungsi sebagai titik akses yang menghubungkan komputer-komputer yang ada di jajaran Kodam ke dalam sebuah jaringan Makodam. Tentunya harus dipilih Access Point yang bisa mengcover komputer-komputer di dalam Makodam maupun satuan sekitar Kodam. Access Point yang menggunakan Antena luar, mempunyai fasilitas Multi Point Bridge dan Repeater tentunya menjadi pilihan yang terbaik.
Access Point juga sekarang sudah dilengkapi dengan fitur-fitur seperti:
a. Proteksi Firewall yang bertingkat
b. Fitur pengontrol akses.
c. Mendukung protokol PPPoE/PPTP untuk ADSL.
d. Konfigurasi web based.
e. Security WEP dengan enkripsi 64/128 bit.
f. Dapat berfungsi sebagai DHCP Server/ Client.
2. Wireless LAN Card
Wireless LAN Card adalah Ethernet Card yang dipasang di slot PCI pada komputer yang berfungsi agar komputer tersebut dapat terhubung ke sebuah jaringan wireless. Seperti Access Point, Wireless LAN Card ini juga terdapat beberapa standar seperti standar 802.11b, 802.11g dan yang dual band 802.11a-802.11g. Untuk kepentingan pembentukan WLAN system di Makodam, tentunya harus dipilih Wireless LAN Card yang dapat di Up Grade sehingga dapat menjangkau jarak yang jauh.
3. Transceiver Radio
Transceiver ini diperlukan untuk merelay sinyal yang dikeluarkan oleh Access
Point sehingga mempunyai coverage yang diinginkan. Dalam merelay sinyal
juga, sudah tersedia Access Point yang mempunyai relay secara berangkai
tetapi harus dibutuhkan perangkat Access Point yang banyak.
Masalah biaya yang dihadapi dengan membangun Wireless LAN ini tentunya jelas relatif lebih tinggi dari LAN dengan menggunakan kabel pada kondisi yang biasa-biasa saja. Tetapi ketika jaringan yang dibentuk harus mencapai jarak tertentu yang cukup jauh tentunya WLAN ini lebih murah. Apalagi kalo kita bandingkan dengan kondisi saat ini, dimana satuan-satuan sekitar Makodam berduyun –duyun ke Makodam hanya untuk mengambil surat, catatan data personel, surat telegram dan lain lain. Dapat kita hitung berapa bahan bakar minyak yang terbuang hanya untuk mencari data, surat, dan lain-lainnya segala pekerjaan yang berkaitan dengan komputer.
Seandainya kita hitung dan membandingkan dengan gaji kita, tentu membangun suatu sistem Wireless LAN ini sangat mahal, tetapi apabila kita melihat kegunaannya serta dihadapkan dengan tugas pokok yang diemban tiap Kodam yang bertanggung jawab setiap jengkal tanah di wilayahnya, tentulah harga ini sangat murah dan tiada artinya.

Topologi jaringan Wireless LAN Kodam.

Apabila di dalam sistem jaringan konvensional ( pakai kabel ) kita mengenal beberapa topologi seperti, star, ring, bus dan penggabungannya, maka dalam sistem Wireless LAN ini kita hanya mengenal dua Topologi yaitu Adhoc ( Peer to
peer ) dan Topologi Infrastructure. Dihadapkan dengan struktur organisasi Makodam tentunya Topologi Infrastructure inilah yang cocok dipakai untuk membangun sistem Wireless LAN Kodam ini, dimana semua jajaran di kodam dapat mengakses jaringan melewati Access Point yang berada dan dikontrol di Makodam. Oleh karena itu Makodam sebagai pusat data, pusat kendali Panglima, pusat kontrol dan pusat komunikasi harus mempunyai sistem yang dapat mengontrol sekaligus mengatur lalulintas network yang ada.
Bagaimana dengan satuan - satuan yang ingin sharing data secara intern??? Tentunya hal ini dapat dipecahkan dengan cara menggunakan access point yang lebih kecil kapasitas dan dayanya untuk digunakan di satuan masing-masing.

Keuntungan yang akan didapat.

Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan sistem Wireless LAN ini antara lain:

1. Tidak tergantung siskom lain, ataupun operator sipil sehingga dapat menghemat ongkos transportasi caraka, biaya telepon untuk saling koordinasi yang berlebihan yang sudah menjadi budaya kita.

2. Proses akses data dapat digunakan dengan berbagai keperluan seperti, transfer data ( file-file, video, photo ) dapat juga digunakan untuk komunikasi voice, video conference dll.

3. Tidak rumit dalam hal instalasi, apalagi untuk makodam yang mempunyai satuan-satuan pelaksananya yang berjauhan dan melewati gedung-gedung yang tinggi.

4. Mudah dalam mengecek kerusakan pada jaringan, karena adanya manajemen kontrol yang terpusat, dibandingkan dengan LAN yang menggunakan kabel yang perlu lama sekali untuk menyusuri kabel yang putus atau gangguan lain.

5. Dapat mengikuti perkembangan dan adaptasi secara cepat terhadap teknologi lain yang dapat mendukung serta saling menyempurnakan.

Penutup

Demikianlah tulisan ini disampaikan, semoga berguna bagi semua prajurit Bukit Barisan yang memerlukan inovasi baru dan sistem baru guna menyempurnakan tugas-tugas kita yang kita harapkan dapat tercapai secara optimal dan tidak ketinggalan teknologi .

Tidak ada komentar: