Rabu, 26 Agustus 2009

Sakit Mata Belekan dan solusinya..


Mata merah atau belekan merupakan penyakit yang tidak pandang usia. Anak kecil hingga orang tua bisa terkena penyakit ini. Belekan merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, dan terkadang virus tersebut juga ditunggangi oleh kuman sehingga terjadi infeksi pada bagian mata. Penderita yang terkena penyakit ini akan merasakan pedih pada matanya, mata menjadi merah dan bengkak, bahkan ketika bangun tidur, si penderita akan kesulitan untuk membuka matanya, karena terdapat banyak kotoran di seputar kelopak matanya. Sehingga pandangan menjadi kabur dan terasa ada ganjalan pada bola mata.
Penyakit ini sangat menular, media penularannya biasanya melalui benda-benda yang dipakai atau bersentuhan dengan mata si penderita, seperti kacamata, handuk, sapu tangan, dll. Bahkan penularannya juga bisa melalui jari tangan, apabila si penderita mengusap matanya dengan tangan, sehingga tangannya tercemar virus. Sehingga tidak mengherankan, apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena penyakit ini, maka anggota keluarga yang lain akan sangat mudah tertular.
Si penderita untuk sementara harus berhenti beraktivitas, seperti sekolah dan bekerja. Karena virus ini dapat bertebaran di udara dan bisa hingga di mana saja, dan kondisi lingkungan yang berdebu dan berpolusi dapat memperparah penyakit dan bisa membahayakan orang di sekitarnya.

Pengobatan
Tidak semua infeksi mata perlu diobati jika penyebabnya virus. Namun, jika penyebabnya kuman, baik sejak awal maupun kuman yang menunggangi kemudian, diperlukan antibiotika. Terlebih jika infeksinya oleh trachoma yang komplikasinya bisa mengakibatkan kebutaan.
Ada dua macam obat untuk penyakit ini, salep dan tetes. Untuk penyakit infeksi mata yang berat, daya kerja salep lebih bertahan lama. Sebab, sesuai bentuknya, obat berbentuk salep lebih mudah menempel dan bertahan lama pada selaput lendir mata dibandingkan dengan obat tetes. Obat tetes lekas habis masa kerjanya karena mudah mengalir keluar lagi bersama air mata. Sehingga obat tetes lebih sering dipakai daripada obat berbentuk salep, mungkin setiap 3 – 4 jam sekali. Atau bisa lebih dari itu, sesuai tingkat keparahan infeksinya.
Salep kurang disukai sebab mengganggu pandangan dan memberikan rasa kurang enak di mata, selain kurang sedap dipandang. Lagi pula tidak semua pasien memakai salep mata secara benar. Mereka mengoleskan salep pada selaput lendir merah kelopak mata, bukan langsung pada biji mata, sehingga berlepotan mengenai bulu mata. Caranya mirip dengan cara mengoleskan odol pada sikat gigi. Di depan cermin, salep dioleskan pada sisi dalam kelopak mata bagian bawah dengan cara menarik kelopak mata bawah.
Belilah obat infeksi mata sesuai dengan resep dokter, karena obat mata yang ada dipasaran belum bisa sampai membunuh bibit-bibit penyakitnya dan tidak semua penyakit mata merah sama penyebabnya dan sama pula obatnya. Pemakaian obat mata sembarangan bisa membahayakan mata. Untuk infeksi mata yang dinilai parah, dokter mempertimbangkan pemberian obat minum, selain salep atau obat tetes mata.

Pencegahan
Virus penyakit ini biasanya ada di tempat-tempat yang kumuh, seperti percikan air banjir. Hindari memegang dan mengucek mata jika terasa gatal. Dan hindari juga kontak langsung dengan si penderita.

Biasakan hidup sehat dan bersih.
Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Berapa lama Kita dikubur?


Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet.

Baju merahnya yg Kebesaran melambai Lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang Es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram Ikatan sabuk celana ayahnya.

Yani dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan & kemud ian duduk Di atas seonggok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1915 : 20- 01-1965 "

"Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo'a untuk nenekmu" Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk Neneknya...

"Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah." Ayahnya mengangguk sembari tersenyum, sembari memandang pusara Ibu-nya.

"Hmm, berarti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah...." Kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung. "Ya, nenekmu sudah di dalam> kubur 42 tahun ... "

Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana .. Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini: 19-02-1882 : 30-01-1910"

"Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah", jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya. "Memangnya kenapa ndhuk ?" kata sang ayah menatap teduh mata anaknya.

"Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka" kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan yah?"

Ayahnya tersenyum, "Lalu?"

"Iya ... Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun nenek senang dikubur .... Ya nggak yah?" mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya.

Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas ..... "Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek.

Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah Di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya... 42 tahun hingga sekarang... kalau kiamat datang 100 tahun lagi...142 tahun disiksa .. atau bahagia dikubur .... Lalu Ia menunduk .... Meneteskan air mata...

Kalau Ia meninggal .. Lalu banyak dosanya ...lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun?

Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un .... Air matanya semakin banyak menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa?

Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih parah lagi?

Tahankah? padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?

Ya Allah... Ia semakin menunduk, tangannya terangkat, keatas bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri jenggotnya

Allahumma as aluka khusnul khootimah.. berulang Kali di bacanya DOA itu hingga suaranya serak ... Dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani..

Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan Bambu.. Di betulkannya selimutnya. Yani terus tertidur.... tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah kehidupan...

Dan apa yang akan datang di depannya...

"Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku..."

wassalam.., mudah-mudahan bermanfaat.. .

Cahaya yang tak pernah padam


Pada saat Nabi Muhammad SAW berdakwah, beliau selalu mendapat perlakuan tidak baik dari Abu Lahab dan kawan-kawan. Ejekan, hinaan, dan penganiayaan diterima Nabi SAW dan pengikutnya. Namun, sedikit pun tidak melemahkan iman mereka. Tidak pula menyurutkan tekad dan semangat Nabi SAW dalam menjalankan dakwahnya.

Abu lahab bersama kawan-kawannya, Abu Jahal, dan Abu sufyan semakin geram melihat pengikut Nabi SAW bertambah banyak. Memang, mereka selalu hadir jika Nabi SAW sedang berdakwah, tetapi dikepala mereka tersimpan beribu rencana jahat untuk mengacaukannya.

"Wahai Muhammad !" teriak Abu Lahab ketika Nabi SAW sedang berdakwah. "Kamu mengaku sebagai Nabi, tetapi kami tak pernah melihat buktinya ! Bagaimana kami percaya...? "ejek Abu Lahab.

"Sekarang, perlihatkan mukjizatmu !" seru Abu Jaha l pula.
"Ya ! Sebagaimana mukjizat nabi Isa. Coba hidupkan orang yang sudah mati !" kata Abu Sufyan..

"Bisakah kamu mengubah bukit safa dan marwah menjadi bukit emas? !" kata yang lainnya mengolok-olok Nabi.

Muhammad SAW tidak menanggapi ulah orang-orang jahil itu. Begitu pula pengikutnya, tidak terpengaruh sedikitpun. Allah yang Maha Kuasa menurunkan Wahyu-Nya kepada Nabi SAW, untuk menyanggah perkataan orang-orang kafir itu.

Lalu Nabi SAW, menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada kaum yang sesat itu.
"Hai, kaum Quraisy ! Sesungguhnya Allah telah berfirman, Katakanlah bahwa aku tidak kuasa memberi kemanfaatan dan kemudaratan bagi diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah.


Jika aku tahu barang yang ghaib, tentu aku perbanyak berbuat amal kebajikan, dan tentu aku tidak akan mendapat kesusahan. Tidaklah aku, melainkan Basyir dan Nazir, menyampaikan janji bahagia dan berita pernyataan sengsara."

"Sudahlah, Muhammad! Jika kamu mau menghentikan pekerjaanmu, kami akan mengangkatmu menjadi raja. Atau kami memberimu harta, kekayaan, dan kemewahan... '" kata Abu Jahal.

Abu jahal dan kawan-kawannya tetap mendustakan Nabi. Mereka hanya ingin mempengaruhi pengikutnya agar kembali menyembah berhala.

"Kenapa kalian menuntutku untuk memperlihatkan mukjizat ? Sedangkan wahyu yang kusampaikan ini lebih dari segala macam mukjizat. Cahaya yang tak pernah padam," Kata Nabi SAW.

Pengikut Nabi SAW semakin teguh imannya mendengar wahyu yang disampaikan beliau. Keadaan itu membuat kaum kafir kian marah dan menentang usaha-usaha Muhammad. Mereka amat membencinya. Mereka beranggapan ia sudah menghina tuhan-tuhan mereka. Maka suatu hari, orang-orang kafir itu datang kepada Abu Thalib, paman Nabi SAW sendiri. Mereka mengadukan semua perbuatan Nabi Muhammad SAW.

Abu Thalib, seorang pelindung dan pembela Nabi SAW, meskipun waktu itu tidak masuk Islam. Dengan penuh bijaksana ia menengahinya, akan tetapi kali ini orang kafir tidak merasa puas dengan Abu Thalib.

Hai Abu Thalib, selama ini kamu selalu membela Muhammad dan melindunginya dari kami. Coba suruh Muhammad menghentikan perbuatannya itu! Kalau tidak' maka kami akan bertindak sendiri!" Abu Sufyan mengancam dengan keras.

"Kami akan bunuh Muhammad! Jika ia masih terus menghina berhala kami," sahutnya lagi tidak main-main.
Abu Thalib tertegun, ia amat bingung harus berbuat apa. Muhammad adalah keponakannya yang sangat ia cintai dan sayangi. Sedangkan ia sendiri masih menyembah berhala seperti kaum kafir. Ia tak ada niat untuk meninggalkan agamanya. Tetapi, kalau sampai menyerahkan Nabi SAW ke tangan orang-orang itu, Abu Thalib tidak bisa.

Ah !.....hati orang tua itu terasa gundah, karena rasa sayang yang begitu besar pada Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib segera memanggil Nabi SAW. Diceritakannya semua ancaman orang kafir itu dengan hati yang cemas.

"Anakku, dengarkanlah, " kata Abu Thalib. Nabi Muhammad SAW menatap pamannya dengan perasaan berdebar-debar. Nabi menunggu apa yang akan dikatakan Abu Thalib.

"Aku harap kamu bisa menjaga dirimu dan diriku. Jangan membebani aku dengan sesuatu yang tak sanggup aku pikul," kata Abu Thalib.


Sungguh , Nabi SAW sedih mendengarnya. Satu-satunya orang yang selalu membelanya, kini seakan tidak mau lagi membela. Tetapi, Nabi SAW tidak mau kaumnya terus menerus berada dalam kegelapan dan kesesatan. Beliau sudah diberi petunjuk dengan cahaya kebenaran.

Dengan semangat yang menyala, Nabi memandang pamannya. "Wahai, Pamanku!" kata Nabi SAW. "Meskipun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan ditangan kiriku, agar aku meninggalkan seruanku. Sungguh, sampai mati pun tidak akan kutinggalkan !"

Tanpa menoleh lagi, Rasulullah meninggalkan Abu Thalib. Alangkah bergetar seluruh tubuh Abu Thalib mendengar ucapan itu. Ia tertegun beberapa saat. Lalu segera memanggil Nabi lagi.

"Anakku ! Pergilah dengan tenang. Katakanlah apa yang ingin kamu katakan pada kaummu. Sungguh, aku tidak akan menyerahkan dirimu pada orang-orang kafir," kata Abu Thalib penuh haru..

Abu Thalib pun memerintahkan keluarganya, bani Muthalib dan Bani Hasyim untuk melindungi Nabi SAW dari penganiayaan kaum Quraisy.

Nabi Muhammad SAW meneruskan perjuangannya, walaupun orang-orang kafir menghalanginya dengan tindakan-tindakan yang kejam.

Begitu besar makna dan pengaruh ucapan Nabi di depan pamannya, seakan menggema di dalam dada kaum muslimin. Mereka rela berkorban jiwa sekalipun, asalkan tetap menyiarkan agama Allah.

Kesungguhan Nabi SAW menjalankan dakwah telah membuat musuhnya kalang kabut. Tetapi, menjadi batu magnet yang menarik setiap pengikutnya untuk tetap setia pada ajaran-Nya.


Kisah kisah teladan

Memilih botol/plastik yang AMAN


Ini adalah kode yang biasanya ada di belakang botol/tempat plastik. Hati2 dalam memilih tempat penyimpanan,,,,,
1. PET/PET atau Polyethylene Terephthalate
Bahan ini dipakai untuk botol plastik transparan seperti kemasan untuk air mieneral. Botol ini aman digunakan untuk sekali pakai dan jangan memasukkan air panas atau hangat.

2. HDPE atau High Density Polyethylene
Bahan ini biasa dipakai untuk botol susu berwarna putih susu. Seperti PET bahan ini hanya direkomendasikan untuk pemakaian sekali.

3. PVC atau Polyvinyl Chloride
Bahan plastik ini sangat sulit didaur ulang dan biasanya digunakan juga untuk botol dan pembungkus plastik (cling wrap). PVC berbahaya untuk ginjal dan hati.

4. LDPE atau Low Density Polyethylene
Bahan ini dapat didaur ulang dan cocok untuk tempat makanan atau botol yang lentur. Bahan ini baik untuk tempat makanan.

5. PP atau Polypropylene
Bahan ini adalah paling aman jika Anda membeli barang berbahan plastik seperti untuk botol bayi atau tempat makanan.

6. PS atau Polystyrene
Bahan ini biasa dipakai untuk tempat minuman sekali pakai atau kotak makan styrofoam. Bahan styrene berbahaya untuk otak dan sistem saraf. Beberapa negara sudah melarang pemakaian bahan ini.

7. Others
Jika simbolnya tertulis others itu artinya bahan plastiknya bisa berasal dari Acrylonitrile Butadiene Styrene Acrylic, Polycarbonate, Polylactic Acid, Nylon atau Fiberglass. Sebaiknya hindari yang tertulis Polycarbonate karena mengandung BPA.

Sabtu, 22 Agustus 2009

"Selamat Datang Ramadhan 1430 H"



KEPADA SELURUH PEMBACA BLOG SAYA..."SAYA UCAPKAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1430 H,MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN"

Rabu, 05 Agustus 2009

MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT

Bagi para bujang or bulok yg sedang mencari pasangan yg pas, sila bisa jd renungan.

SYARAT???
Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia.
Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar sekali.
Silahkan baca dan dihayati.

*MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT*

Sebuah perenungan, Buat para suami baca ya..... istri & calon istri juga boleh...

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak.

Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak keempat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum.

Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari...ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah, sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu, tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak....... bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu".
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2 "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak. Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2nya."Anak2ku ............ Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah..... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian..
Sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan apapun.

Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak
yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.."
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno. Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio, kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru. Disitulah Pak Suyatno bercerita."Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata,dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama... dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya.
Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"

BILA ANDA MERASA SHARING INI SANGAT BERMANFAAT BAGI ANDA DAN BAGI ORANG LAIN, MOHON KIRIM EMAIL INI KE TEMAN, FAMILY, DAN KERABAT ANDA LAINNYA SEMOGA BERMANFAAT.. .
"Hidup adalah Perjuangan tanpa henti-henti
... tidak usah kau tangisi hari kemarin"

Orang yg mampu mencintai pasangannya apa adanya adalah orang yg telah mencapai harkat tertinggi dalam menjaga hubungan. Tak semua orang mampu bersikap sedemikian. Cinta memang tak ternilai.

Selasa, 04 Agustus 2009

Renungan Kita


Hari ini tanggal 4 Agustus 2009, sebuah berita kematian seorang seniman membuat heboh hampir seluruh orang Indonesia. Mbah Surip nama seniman yang wafat itu.

Semua orang yang pernah bertemu ataupun mengenalnya, mengaku belajar banyak dari dia mengenai kesederhanaan hidup. Hari-hari mbah surip yang penuh tawa, seakan tanpa beban menjadikan orang-orang kagum padanya.

Tak pernah serius, yang terlontar dari mulutnya hanyalah sebuah guyonan ataupun petuah hidup agar dapat menikmati umur yang diberikan di dunia ini. Semua orang pun manggut setiap mendengar perkataan mbah Surip, semua orang ingin merasakan hidup layaknya si mbah gimbal tersebut, lepas, bebas seperti tak pernah menghadapi masalah dalam hidupnya.

Aku sendiri, tak pernah berjumpa dengannya hanya mengetahui dirinya lewat layar tivi. Sosoknya yang digambarkan di tivi apa adanya, seperti keseharaiannya. Setiap kali tampil di tivi dia selalu membawa keceriaan... . Tapi apa benar dia memang selalu bahagia???

Tidakkah dia merindukan istri, anak dan cucunya??? Wallahu alam. Karena aku belum pernah bertanya ataupun mendengar ada yang bertanya tentang itu...

Bercermin dari apa yang mbah Surip telah berikan, juga dengan pengalam yang aku alami dengan orang yang aku kenal. Ternyata mereka yang sebenarnya mampu membuat kita tertawa, meninggalkan kepenatan sesaat, mengajak untuk meninggalkan beban hidup. Orang-orang itu sebenarnya tengah merasakan derita yang amat sangat.

Tetapi kekuatan cinta untuk berbagi dengan sesama membuat mereka mampu mereduksi segala galau yang ada di hati dan berbagi kebahagian dengan orang-orang yang mereka sayangi.

Itulah manusia sejati, mampu tersenyum dan membuat bahagia orang lain ditengah dertita yang dihadapinya. Mungkin banyak orang yang tak mengenal mbah Surip, seperti aku, sehingga pelajaran yang diberikan hidup yang diberikan hanya seperti iklan di tv yang lewat disaat waktu jedah saja.

Cobalah tengok ayah kita, bukankah dia orang yang hebat. Lebih hebat dari seorang Mbah Surip, aku yakin. Bagaimana dia pontang-panting mencari nafkah dan membiayai sekolah kita. Bagaimana ia rela menggadaikan celananya ataupun meminjam uang dari temannya hanya karena ingin membuat kita tersenyum, tidak dikucilkan oleh teman kita yang suka mengejek karena seragam sekolah yang kita kenakan sudah usang.

Bukankah dia sosok yang ada dan nyata untuk kita? Ayahku pahlawanku, coba ingat kembali memori kita di masa kecil hingga dia menghantarkan kita seperti ini. Tidak hanya kesederhanaan yang ia ajarkan tetapi juga bagaimana menghadapi hidup dan berjuang mencapai impian.

Lalu ada sosok yang lebih hebat lagi, Ibu.. Seorang wanita yang begitu kuat untuk mewujudkan impian kita menatap dunia. Membawa kita ke sana kemari dalam perutnya selama sembilan bulan dan mengorbakna nyawanya agar kita bisa melihat dunia.

Pertama kali kita masuk sekolah, siapa yang mengantarkan kita menuju ruangan kelas? Menunggu kita pulang. Setiap kali hendak berangkat sekolah, siapa yang menghidangkan sarapan untuk kita?

Bukankah kasih sayangnya sungguh nyata? Pengeorbanan dan cintanya sungguh luar biasa. Bahkan filosofinya sederhana, rela melakukan apapun agar anakku bahagia. Dia berkorban di tengah permasalahan hidup yang mungkin kita tidak pernah tahu. Rela bangun pagi untuk menghidangkan semuanya untuk keluarga dan di tengah salatnya selalu mendoakan yang terbaik untuk putra-putrinya, tak pernah putus.

Ibu you are my superhero, the real superhero. Tak ada yang mampu menandingimu. Kini coba ingatlah, momen-momen indah bersama ibu kita disaat kita kanak-kanak hingga sekarang. Pasti akan banyak perjalanan hidup yang dapat kita petik.

Aku salut sama orang-orang yang mampu membuat orang lain tersenyu bahkan bahagia, di tengah derita yang tengah dihadapi. Karena Allah aku mencintaimu.

Selamat merenungi orang-orang terkasih.





Didit Tri Kertapati